JawaPos.com – Warga di Jalan Simo Pomahan Baru Barat, Kelurahan Simomulyo, sambat. Wifi komunal yang biasa mereka pakai sehari-hari tiba-tiba ngadat. Sinyal naik turun, main media sosial (medsos) pun tak bisa lancar.
Mereka lantas berupaya mencari tahu. Apakah ada kabel yang rusak atau memang provider sedang mengalami gangguan. Namun, ternyata kendala teknis bukan karena perangkat mereka. Warga juga mengecek kondisi antena.
Betapa kagetnya mereka, ada ular yang melilit di ujung antena. Warga tidak salah lihat, di ujung antena setinggi 7 meter itu ular sanca kembang bertengger. Berjemur di saat cuaca sedang panas-panasnya.
Bingung bagaimana cara menurunkannya, warga berinisiatif melapor ke Command Center 112. Petugas pun segera meneruskan laporan itu ke Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya. Petugas langsung menuju ke lokasi.
’’Begitu tim datang, mereka langsung mengecek kondisi lapangan. Apalagi ini penyelamatan di atas ketinggian, jadi harus hati-hati,’’ ujar Kepala DPKP Surabaya Dedik Irianto.
Petugas memutuskan untuk memanjat antena itu. Mereka punya alat untuk membantu memudahkan memanjat. Seorang petugas naik, sementara lainnya sudah menyiapkan kandang untuk ular tersebut.
’’Sesampainya di atas, petugas sempat kesusahan menarik ular. Sebab, posisinya melilit ya. Dan harus tahu di mana posisi kepalanya,’’ katanya.
Setelah posisi kepala ketemu, petugas langsung meraih bagian kepala ular itu. Ular sempat memberontak. Mulut ular menganga berusaha menggigit tangan petugas.
’’Karena posisinya cukup sulit, akhirnya petugas langsung melempar ular itu ke bawah. Petugas di bawah sudah siap, ular langsung diamankan,’’ terangnya.
Akhirnya, ular berhasil dievakuasi. Warga sepakat ular itu menjadi peliharaan bersama. Sinyal pun kembali normal.