JawaPos.com – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi atau startup sempat membuat ketar-ketir. Apalagi, untuk para digital talent terkait masa depan mereka di dunia kerja.
Menurut Lead Program Bangkit 2023 sekaligus perwakilan Google Indonesia Dora Songco, hal itu tak perlu dikhawatirkan. Sebab, kebutuhan perusahaan akan digital talent masih begitu besar. Sebut saja perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan perbankan yang menyatakan kebutuhannya akan digital talent yang cukup besar.
”Demand-nya masih banyak untuk menyerap digital talent yang bisa membantu perusahan-perusahaan di luar perusahaan teknologi,” ujarnya dalam Taklimat Media Pembukaan Bangkit 2023, secara daring, Senin (20/2).
Alasan tersebut pula yang menjadi alasan peningkatan kuota peserta Bangkit 2023. Tahun ini, jumlah peserta yang mengalami lonjakan hingga tiga kali lipat dibanding 2022. Jumlah peserta yang diterima di 2023 mencapai 9 ribu peserta. Selain itu, kata dia, masih banyak mahasiswa yang membutuhkan program pelatihan guna meningkatkan kemampuan digitalnya secara mumpuni.
Sebagai informasi, program Bangkit merupakan program kesiapan karier yang didesain oleh Google bekerjasama dengan Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek untuk mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk berkarir di perusahaan teknologi terkemuka. Tidak hanya melewati 900 jam pelajaran ilmu Teknik Informatika (IT), para peserta juga mendapatkan pelatihan soft skills dan bahasa inggris.
Program ini juga menyediakan 2.300 lowongan pekerjaan. Di mana, Bangkit akan mencocokkan para lulusan dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan karyawan dibidang digital talent. ”Employers dibukakan job offersnya, anak-anak membuat profile mereka, lalu mengirim CV-nya dan kita matchmaking,” jelasnya.
Proses seleksi akan berjalan seperti pada umumnya. Setelah bertemu di platform yang disediakan, para lulusan Bangkit akan menjalani serangkaian tes yang disiapkan perusahaan. Meski begitu, dia memastikan, bahwa kesempatan bagi para lulusan Bangkit lebih terbuka lebar.
Kualitas para lulusan pun sudah mendapat perhatian khusus dari perusahaan multinasional. Para perusahaan ini, kata Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Nizam, melihat Bangkit sebagai satu kebutuhan kompetensi. ”Bahkan, dalam rekrutmen staf barunya referable Google Bangkit. Jadi sudah mendapat nama secara internasional,” tuturnya.
Karenanya, Nizam meminta, agar Bangkit dapat menjaga kualitas tersebut meskipun skala peserta meningkat di tahun ini. ”Jangan sampai turun. Kalau bisa meningkat lebih baik lagi,” sambungnya.
Sementara, untuk mahasiswa yang lolos seleksi diminta untuk serius mengikuti program hingga mendapatkan sertifikat internasional dan menciptakan karya yang membanggakan. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan pengakuan internasional.
Selain menghasilkan digital talent berkualitas, melalui program ini, Google dan Ditjen Dikti Ristek telah mendukung inkubasi 30 calon startup. Jumlah tersebut terhitung sejak program Bangkit pertama dilaksanakan pada 2020 lalu.