JawaPos.com – Helikopter Bell 412 SP milik Polda Jambi dengan nomor registrasi P-3001 yang ditumpangi oleh Kapolda Irjen Pol Rusdi Hartono bersama rombongan mendarat darurat di titik Koordinat S20 9’ 3.53’‘ E1010 42’ 12.63’‘ tepatnya Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci. Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab helikopter itu mendarat darurat di tengah hutan Tamiai itu. Namun demikian, dipastikan, Kapolda beserta rombongan selamat dari tragedi itu.
Kabid Humas Polda Jambi Mulai Prianto yang dikonfirmasi Jambi Ekspres (Jawa Pos Group), mengatakan, helikopter tersebut membawa Kapolda Jambi beserta rombongan itu dalam rangka kunjungan kerja ke Polres Kerinci. Adapun penumpang Helikopter yang mendampingi Kapolda Jambi yakni Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol. Andri Ananta Yudistira, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol. Michael Mumbunan, Koorspri Kompol Ayani dan ADC.
‘‘Mendarat darurat di Bukit Muaro Emat, Kabupaten Kerinci,’‘ ujar Mulia seperti dilansir Jambi Ekspres (Jawa Pos Group). Ia menambahkan seluruh penumpang dalam keadaan selamat.
Saat ini, Tim SAR Polres Kerinci, helikopter dari Tim SAR, dan helikopter Sinar Mas sudah menuju ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi para penumpang.
Kapolda beserta rombongan diketahui terbang dari Kota Jambi menuju Kerinci sekitar pukul 09.30 WIB dari bandara Sultan Thaha Jambi menuju ke Bandara Depati Parbo, Kerinci, Minggu (19/2). Pada pukul 11.02 Wib, posko Polda Jambi mendapat laporan dari Kru Hell Bell 412 SP Reg. P-3001 mendarat darurat di titik koordinat S20 9’ 3.53’‘ E1010 42’ 12.63’‘.
Meski belum diketahui secara pasti bagaimana kondisi Kapolda beserta rombongan, namun sepanjang siang kemarin, sempat beredar video pendek kondisi para penumpang dan kru helikopter itu. Bahkan, Kapolda Jambi disebut-sebut cedera patah di bagian tangan akibat insiden itu.
‘‘Untuk penumpang dalam keadaan selamat. Saat ini kita masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kodisi para penumpang dan menunggu perkembangannya,’‘ ujar Kabid Humas, Minggu (19/2).
Pantauan Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) di posko bandara STS Jambi sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (19/2) persiapan evakuasi mulai dilakukan. Dua helikopter dikirim ke lokasi. Namun demikian, evakuasi terkendala dikarenakan kondisi cuaca di Kerinci yang tidak memungkinkan karena berkabut dan hujan, serta jalur menuju lokasi helikopter mendarat darurat adalah jalan perbukitan.
“Dugaan sementara saat ini karena cuaca buruk, sampai saat ini pun kondisi di sana masih hujan dan berkabut,” jelas Mulia.
Satu unit helikopter bantuan evakuasi dari Polda Sumatera Selatan serta tim gabungan dari Brimob dan SAR diberangkatkan ke lokasi tempat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan mendarat darurat. Mulia mengatakan, helikopter ini membawa logistik atau pembekalan yang nantinya akan mendarat di dekat titik lokasi.
“Apabila nanti bisa mencapai di dekat titik lokasi, akan kita turunkan di dekat lokasi,” tuturnya.
Tak hanya helikopter dari Polda Sumatera Selatan, dari PT WKS juga menurunkan sebanyak dua unit helikopter untuk diberangkatkan ke lokasi kejadian. Helikopter PT WKS ini membawa tim bantuan yang akan diterjunkan ke lokasi, menempuh jalur darat dan jalur udara untuk melakukan evakuasi terhadap Kapolda Jambi bersama rombongan.
“Helikopter bantuan dari PT WKS ini membawa bantuan Personel gabungan dari Brimob dan Basarnas Jambi. Kalau cuaca bagus maka bisa lewat jalur udara, namun informasi terkini di tempat kejadian sedang turun hujan,” jelas Mulia
Kepala Pos SAR Kerinci, Bambang, kepada Jambi Ekspres mengatakan, perjalanan evakuasi berhenti sementara, karena cuaca hujan. Tim bergerak kembali pada Minggu (19/2) malam WIB. Semua tim SAR, dibantu TNI, Polri dan warga setempat melanjutkan perjalanan ke lokasi tersebut dan hari ini, Senin (20/2), tim diperkirakan sampai di lokasi.
‘‘Kalau bantuan evakuasi sudah lengkap di sini cuma kendala cuaca kita tidak bisa naik. Mungkin setelah magrib kita meluncur ke atas (lokasi heli mendarat darurat,’‘ katanya.
Menurut Bambang lokasi tersebut memang tak bisa heli mendarat. Karena hutan rimba, dan termasuk kawasan TNKS. ‘‘Heli gak bisa mendarat di lokasi. Jadi kalau di video yang beredar itu memang benar, ‘‘ katanya.
Sedangkan rombongan Kapolres Kerinci yang juga ikut berangkat menuju lokasi. Kapolres Kerinci memimpin langsung perjalanan menuju lokasi tersebut.
Humas Polres Kerinci Aipda Endriadi mengatakan seyogyanya Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono bersama rombongan dijadwalkan melakukan kunjungan Ke Kerinci dan meresmikan Gedung baru SPKT Polres Kerinci. Namun hingga pukul 13.00, Minggu (19/2), Kapolda bersama rombongan belum juga tiba Bandara Depati Parbo. Namun polres dapat laporan terjadi pendaratan darurat di hutan Tamiai.
Mukhri Soni tokoh adat Batang Merangin mengatakan hutan Tamiai merupakan kawasan rimba TNKS. Untuk pendaratan helikopter menurutnya sulit dilakukan. Selain itu perjalanan menuju lokasi tersebut butuh waktu yang lama. “Itu kawasan perbukitan, terjal, kalau jalan kaki memang butuh waktu dua hari. Naik turun bukit,” katanya.
Sementara itu pemerintah Kabupaten Kerinci meminta elemen masyarakat untuk mendoakan dan membantu proses evakuasi heli yang mendarat darurat tersebut. Bupati Adirozal sudah memerintahkan tim terkait turun kelokasi evakuasi. “Mari kita doakan dan membantu evakuasi. Terutama warga sekitar Tamiai kami minta untuk membantu evakuasi. Karena lokasi yang sangat jauh,” kata Bupati.