JawaPos.com – Stasiun Meteorologi kelas 1 dari BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini untuk Surabaya dan beberapa kota lain. Di dalam surat peringatan dini itu disampaikan jika cuaca ekstrem diperkirakan terjadi hingga 24 Februari.
Kepala Stasiun Taufiq Hermawan melalui surat keterangan peringatan dini menyampaikan, berdasarkan analisis kondisi iklim, saat ini Jawa Timur masih berada di puncak musim hujan. Dan, kondisi dinamika atmosfer di Jawa Timur masih berpotensi terjadi peningkatan cuaca ekstrem mulai 18-24 Februari.
Ada dua hasil analisis kondisi iklim yang disampaikan Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda itu. Pertama, aktifnya La Nina lemah masih berdampak terhadap peningkatan jumlah curah hujan di jawa Timur.
Kedua, tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah utara Australia. Hingga mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan massa udara dan daerah belokan angin di wilayah Jatim. Sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.
“Beberapa wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem ada Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kota Surabaya, hingga Kota Malang,” kata Taufiq dalam keterangan resminya.
Terpisah, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto meminta agar masyarakat berhati-hati dan waspada terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi langganan banjir serta lokasi-lokasi yang berpotensi bencana. Misalnya, masyarakat yang tinggal di kawasan yang punya potensi longsor.
Kemudian, lanjut Gatot, apabila masyarakat akan melakukan kegiatan semisal rekreasi agar waspada jika berkunjung ke lokasi wisata alam yang di pegunungan maupun pantai. “Seger menghindari area tersebut jika hujan akan tiba maupun melihat kemungkinan adanya angin kencang disertai hujan,” terang Gatot.