JawaPos.com – Kalah tiga kali beruntun di semua ajang menjadi bukti Paris Saint-Germain (PSG) sedang mengalami krisis. Situasi serupa kali terakhir terjadi pada 2011.
Demi menghindari situasi lebih buruk, PSG harus menang di journee ke-24 ketika bertemu Lille OSC malam ini (19/2) di Parc des Princes (siaran langsung beIN Sports 3/Vidio pukul 19.00 WIB).
”Dalam masa-masa sulit seperti ini, diam adalah langkah pertama yang harus diambil. Setelah itu diiringi dengan kerja keras dalam diam untuk membalikkan keadaan yang ada,” papar entraineur PSG Christophe Galtier kepada L’Equipe.
Dalam lima pertemuan terakhir dengan Lille, PSG menang tiga kali.
Nah, menjelang laga ini, Galtier memang galau. Di tiga kekalahan, trio utama lini depannya, MMN (Lionel Messi-Kylian Mbappe-Neymar), tak ada di starting XI.
Dalam tiga kekalahan, cuma Neymar yang bisa terus tampil. Sedangkan Mbappe dan Messi mengalami cedera hamstring dan lutut. Bahkan, ketika dikalahkan AS Monaco pada journee ke-23 (11/2), Mbappe dan Messi absen.
Ketika PSG dikalahkan Bayern Munchen 0-1 pada first leg 16 besar Liga Champions (15/2), hanya Messi dan Neymar yang jadi starter.
Mbappe yang baru pulih dari cedera masuk pada menit ke-57 menggantikan Carlos Soler.
Faktor lainnya dari tiga kekalahan tersebut berasal dari lini kedua yang minim kreasi. Gelandang Marco Verratti yang jadi tulang punggung kerap inkonsisten.
Galtier ”menghukumnya” dengan hanya sekali memainkan gelandang Italia itu dalam enam journee terakhir.
Galtier memang membutuhkan semua pilar terbaiknya saat melawan Lille. Sebab, mereka masih harus menjalani jadwal berat dalam dua laga selanjutnya.
Yakni kontra Olympique Marseille pada journee ke-25 (27/2) dan second leg 16 besar Liga Champions kontra Bayern (9/3).