jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG – Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan memprediksi pasangan paslon nomor urut 02 Haru Suandharu-Dhani Wirianata dan paslon nomor urut 03 M Farhan-Erwin akan bersaing mendapatkan banyak suara meninggalkan dua paslon lainnya Dandan-Arif dan Afri-Yena.

“Sampai terakhir kan sebetulnya yang paling kompetitif dua pasangan calon Kang Farhan dan Kang Erwin dengan Kang Haru dan Kang Dani,” kata Firman, Selasa (26/11/2024).

Dalam pengamatannya, popularitas M farhan masih berada di puncak. Namun demikian Haru-Dhani bisa saja menyusul mengingat mesin partai PKS yang semakin panas bekerja jelang waktu pencoblosan.

“Meskipun Farhan di posisi teratas tapi Haru-Dhani punya kartu Truf yakni PKS yang biasanya bisa bergerak efektif di saat-saat terakhir menjelang pemilihan, meskipun ini sudah masa tenang kitab tahu di lapangan faktanya semua mesin politik masih bergerak, sehingga bisa saja Haru-Dhani unggul,” bebernya.

Berbeda dengan Haru yang memiliki mesin partai sebagai modal kekuatannya, M Farhan memiliki popularitas yang baik di tengah masyarakat, disamping keduanya sama-sama berpengalaman menduduki jabatan publik.

“Variabel utama dalam pilkada itu bagaimanapun adalah figur, dari pengalaman kita dalam berbagai figur ini selalu menjadi variabel utama. Nah, Kang Farhan bagaimanapun harus diakui adalah figur yang populer. Kalau kita tanya sama warga Kota Bandung dari sekian banyak pasangan calon, pasti paling banyak jawabannya Kang Farhan,” kata Firman.

Sejauh ini Firman melihat popularitas M Farhan ini masih yang paling unggul di antara empat paslon yang lain.

“Kemudia rekam jejak juga kang Farhan punya pengalaman pernah menjadi anggota DPR yang menjadi nilai plus bagaimanapun dia memiliki pengalaman menduduki jabatan publik,” ucapnya.

Meski demikian hasil yang benar-benar konkrit akan dibuktikan di TPS besok Rabu, 27 November 2024. Mengingat, swing voter masih mungkin terjadi cukup tinggi di Kota Bandung, sehingga suara bisa saja masih berputar di antara keempat paslon Dandan-Arif, Haru-Dhani, M Farhan-Erwin, dan Arfi-Yena.

“Antara 20 sampai 30 persen yang masih bisa mengubah pilihannya cukup besar. Apalagi kita tahu karakter pemilih perkotaan memang kritis yang kritis ini ada potensi memutuskan pilihan di saat-saat terakhir karena mereka masih mengumpulkan informasi sampai besok sebelum ke TPS, jadi masih mungkin terjadi perubahan,” kata Firman.

Lebih lanjut, partisipasi pemilih dalam pilwalkot kali ini akan cukup tinggi dimana tren golput mulai menurun. Didukung karakter pemilih di Kota Bandung yang kritis dan memiliki kemampuan mengakses informasi yang cukup baik soal pilwakot ini. Kontestasi Pilwalkot Bandung 2024 semakin menari lagi karena pasangan calon terdiri dari berbagai latar belakang.

“Mantan anggota DPR Kang Farhan, mantan anggota DPRD Kang Haru, ada juga yang punya latar belakang birokrat seperti Kang Dandan, Kang Arfi yang latar belakangnya orang yang berada di belakang layar tapi cukup berperan vital dalam pengelolaan pemerintah, dan pengusaha Teh Yena. Jad sebetulnya dengan berbagai latar belakang itu masyarakat punya banyak pilihan itu positifnya,” pungkasnya.

By admin