JawaPos.com – Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah provinsi (Pemprov) Jakarta memberikan Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) untuk Gereja Pantekosta. Menurutnya, hal itu mencerminkan bahwa kota Jakarta merupakan refleksi dari Indonesia, yang beragam terhadap suku, budaya, serta agama.
“Kami bersyukur Jakarta memiliki semua unsur dari Indonesia. Kota ini memiliki catatan panjang sejarah bangsa. Dan yang membuat bangsa ini unik bukan hanya bhinneka-nya, tetapi keunikan kita adalah karena di tempat ini yang bhinneka itu bisa mendapatkan persatuan,” ujar Anies dalam keterangannya, Minggu (20/3)
Anies juga mengatakan, untuk menumbuhkan rasa persatuan harus menghadirkan rasa keadilan. Karena rasa keadilan dapat dilakukan dengan membuat kesetaraan antar agama.
“Semua mendapatkan perlakuan yang setara sehingga kita terus menjaga persenyawaan yang ada,” imbuhnya.
Anies berharap, manfaat program BOTI tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat Jakarta secara berkelanjutan.
“Kita berharap nantinya Gereja Pantekosta semakin memperkuat persatuan kita dan semakin solid ke depan,” tuturnya.
Sementara, Ketua Umum Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI) pendeta Johny Weol mengapresiasi program tersebut karena manfaatnya dapat dirasakan, bahkan hingga ke sekolah-sekolah minggu.
“Bahkan sekolah Minggu, guru sekolah Minggu, mendapatkan apa yang diberikan oleh Gubernur kami,” ungkapnya.
Menurutnya, Ia berharap agar program BOTI di era kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta dapat bisa diterapkan secara nasional. Program bantuan tersebut juga membuktikan bahwa Pemprov DKI dapat komitmen dan sangat menjaga kerukunan umat beragama.
“Saya bermimpi bagaimana (program) BOTI ini bisa menjadi nasional. Karena terbukti, baru pak Gubernur yang dengan berani mengambil keputusan,” pungkasnya.