JawaPos.com–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengembangkan kegiatan tur pembelajaran ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo bagi warga. Seperti Kader Surabaya Hebat dan Ketua RW dari 31 kecamatan di Surabaya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai proses pengolahan sampah menjadi energi listrik. Dengan melihat langsung proses pengolahan sampah, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kepedulian para kader dalam upaya mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
”Kegiatan tur pembelajaran ini telah memasuki sesi atau pekan keempat sejak pertama kali diadakan pada 26 Februari. Sedangkan untuk peserta, secara bergantian diikuti perwakilan kader dan ketua RW dari 31 kecamatan di Surabaya,” terang Agus Hebi Djuniantoro seperti dilansir dari Antara di Surabaya, Minggu (20/3).
”Jadi, kegiatan tur pembelajaran ini baru pertama kali kami adakan tahun ini. Pada pekan keempat atau Sabtu (19/3) diikuti puluhan Kader Surabaya Hebat dari sejumlah wilayah kecamatan,” sambung dia.
Saat di PLTSa Benowo, lanjut dia, para kader diajak melihat langsung proses pengolahan sampah. Baik di area Landfill Gas (FLG) Power Plant maupun Gasification Power Plant.
Tak sekadar melihat proses pengolahan sampah menjadi energi listrik, menurut dia, para kader juga diberikan penjelasan oleh petugas DLH dan pemandu dari PT Sumber Organik (PT SO) atau pihak rekanan pemkot, pengelola PLTSa Benowo. Para Kader Surabaya Hebat mendapat penjelasan mulai dari awal proses menurunkan sampah dari dump truck ke area dumping dan menuju waste storage pit. Kemudian, sampah itu dimasukkan ke alat pembakaran. Selanjutnya, sampah dibakar hingga menghasilkan flue gas.
Hasil dari flue gas atau panas itu kemudian dimasukkan ke secondary combustion chamber yang berfungsi meningkatkan suhu pembakaran. Proses selanjutnya di boiler yang berfungsi mengubah air menjadi uap. Tahap terakhir berada di steam turbine generator mengubah uap menjadi energi listrik.
Hebi berharap melalui kegiatan tur pembelajaran itu, partisipasi Kader Surabaya Hebat dalam upaya mengurangi sampah rumah tangga dapat lebih meningkat. Sebab, Pemkot Surabaya tidak bisa mengurangi sampah tanpa keterlibatan dari masyarakat.
”Karena itu, kami berharap para kader dapat membantu pemkot mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Sehingga beban di TPA itu bisa berkurang, karena lahan kita juga terbatas,” ucap Agus Hebi Djuniantoro.