Undangan Dibatasi saat Penobatan GPH Bhre sebagai Adipati Mangkunegaran
JawaPos.com – Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dinobatkan sebagai adipati atau raja Mangkunegaran besok (12/3).
Dia akan mendapat gelar baru Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X. Persiapan terus dilakukan menjelang acara penobatan.
Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran Lilik Priarso menyatakan, karena pandemi masih merebak, jumlah undangan dibatasi hanya 300 orang. Semua undangan juga telah dibagikan.
”Undangan untuk Kasultanan Ngayogyakarta dan Pura Pakualaman dikirimkan melalui utusan untuk efisiensi jarak dan waktu. Sementara, untuk Kasunanan Surakarta, Gusti Bhre langsung menyampaikan sendiri undangan ke keraton,” kata Lilik kepada Jawa Pos Radar Solo.
Lilik menjelaskan, persiapan jumenengan yang berlangsung besok mulai pukul 10.00 dipastikan hampir selesai seluruhnya. Termasuk pengaturan tamu undangan yang hadir hingga berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut.
GPH Bhre Cakrahutomo yang lahir pada 29 Maret 1997 merupakan putra bungsu dari pasangan KGPAA Mangkunegara IX dengan Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX. Dia memiliki seorang kakak, yakni GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo.
Pria 24 tahun itu juga berteman akrab dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Bahkan, dia kerap nonton langsung pertandingan Persis saat bermain di Stadion Manahan dengan ditemani owner Persis Solo seperti Kaesang Pangarep, Kevin Nugroho, hingga Aga Thohir.
Jawa Pos Radar Solo sempat berbincang saat dia menonton Persis versus Persijap Jepara pada 9 November 2021. GPH Bhre terlihat sangat menikmati pertandingan Laskar Sambernyawa bersama Kaesang Pangarep. Sesekali, dia tampak antusias saat Persis Solo menyerang dan mencetak gol.
”Salut kepada teman-teman saya seperti Mas Kaesang, Mas Kevin, dan Mas Aga yang bisa berkontribusi untuk tim ini. Saya sebagai warga Solo ikut bangga,” terangnya kala itu.
Tidak sebatas menonton, Gusti Bhre juga terlihat bangga dengan Persis. Terbukti, dia datang dengan mengenakan kaus bertulisan 1923 di dadanya. Tahun berdirinya Persis Solo. ”Sebagai warga Solo, Persis menjadi kebanggaan kita semua. Saya jelas ikut bangga dengan kemajuan Persis,” ujarnya.
Peran dan eksistensi Persis Solo dengan Mangkunegaran sejatinya tidak bisa dipisahkan. Saat awal berdiri sejak 1920 hingga 1950, Persis bermarkas di Keprabon, tidak jauh dari Pura Mangkunegaran. Bahkan, Laskar Sambernyawa –julukan Persis Solo– diambil dari sosok RM Said atau Mangkunegara I yang gigih melawan penjajah Belanda.
Keakraban Gusti Bhre dengan Gibran juga tampak di beberapa momen. Selain menyambangi balai kota, mereka sering kontak melalui telepon. ”Beliau (Gusti Bhre) sudah menelepon saya. Memberi tahu, pada 12 Maret nanti, ada jumenengan,” kata Gibran.
Gibran pun berharap pemimpin baru itu bisa membantu pemerintah memajukan Kota Bengawan. ”Saya akan ketemu sendiri untuk ucapkan selamat,” ujar wali kota Solo tersebut.
Selain hobi menonton sepak bola, Gusti Bhre memiliki hobi naik gunung dan fotografi. Ini terlihat dari beberapa foto yang diunggah di Instagram pribadinya. Saat berstatus mahasiswa, dia sempat tergabung dalam tim Mooting Vis Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dan, Gusti Bhre berhasil mendapatkan gelar champion pada sesi final Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot Ke-10 di Praha, Republik Ceko, pada 11 Maret 2018.
Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot (Vis Moot) merupakan kompetisi pengadilan semu yang diselenggarakan Pace Law School, Vis Moot Foundation, dan United Nations Commission on International Trade Law.