JawaPos.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas segera bertolak ke Arab Saudi untuk membahas terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022. Yaqut dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi.
Kemenag juga akan menjajaki kemungkinan memanfaatkan kuota negara lain yang tidak terserap habis. “Kami tengah mempelajari dan akan bertemu dengan Menteri Haji Saudi untuk membahas negara-negara yang tidak memanfaatkan kuota hajinya agar dapat digunakan oleh Indonesia,” kata Yaqut kepada wartawan, Jumat (11/3).
Yaqut sendiri diketahui baru saja menggelar pertemuan dengan Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Taqafi. Pertemuan tersebut juga membahas rencana kunjungan Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh ke Indonesia.
Yaqut mengaku sangat senang dengan rencana kunjungan Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh ke Indonesia. Sebab, sebelumnya dia juga pernah bertemu di Arab Saudi.
“Ini membuat saya merasa berutang untuk menyambut dan melayani beliau saat berkunjung ke Indonesia nanti. Kami akan berusaha dengan sebaik-baiknya terkait kunjungan Menteri Urusan Islam ke Indonesia seperti bertemu dengan Presiden dan ormas Islam di Indonesia,” jelasnya.
Diketahui, Arab Saudi mulai Sabtu (5/3) mencabut semua tindakan pencegahan dan pencegahan terkait dengan pandemi Covid-19. Salah satunya adalah menghapus syarat karantina. Karantina pada saat kedatangan tidak lagi menjadi persyaratan bagi mereka yang bepergian ke kerajaan.
Akan tetapi semua penumpang yang tiba di negara itu dengan visa kunjungan diminta untuk memiliki asuransi kesehatan. Hal itu untuk menutupi biaya perawatan dari infeksi virus Korona selama masa tinggal di sana.
“Ini adalah tindak lanjut situasi epidemiologis pandemi,” kata Saudi Press Agency.
SPA juga menyebutkan kemajuan yang dicapai dalam program vaksinasi nasional dan tingginya tingkat imunisasi dan kekebalan terhadap virus di masyarakat. Dengan demikian, tes PCR dan tes antigen cepat tidak perlu lagi diberikan oleh penumpang yang tiba di kerajaan.
Dilansir dari The National News, Senin (7/3), langkah-langkah jarak sosial di semua tempat, kegiatan, dan acara terbuka dan tertutup juga ditangguhkan, dan mengenakan masker tidak lagi menjadi persyaratan di area terbuka. Jamaah tidak perlu lagi menjaga jarak sosial di masjid termasuk Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah dimulai dengan salat Subuh pada hari Minggu. Namun, orang-orang harus tetap memakai masker di dalam masjid.