JawaPos.com–Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) harus mengganti salah satu delegasi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) asal Sumsel untuk menaati protokoler Istana Negara.
I Nyoman Ananta, siswa SMA Negeri 1 Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, harus digantikan oleh M. Farhan Susilo, siswa SMA Negeri 17 Kota Palembang, untuk mengibarkan bendera di Istana Negara pada 17 Agustus. Sebab hasil tes usap antigennya menyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dispora Provinsi Sumsel Yusuf Wibowo seperti dilansir dari Antara di Palembang menyatakan, keputusan untuk menggantikan I Nyoman Ananta tersebut, karena alasan ketatnya protokoler panitia persiapan pengibaran bendera di Istana Negara. ”Ketat sekali aturan protokolernya, jadi saat terakhir sebelum keberangkatan, kami harus mengirimkan surat penggantian delegasi ke Kemenpora,” ujar Yusuf Wibowo.
I Nyoman masih berkesempatan bergabung dengan paskibraka lain untuk pengibaran bendera di tingkat provinsi. ”Sementara ini, kami minta putra kebanggaan Sumsel itu untuk istirahat dulu, kalau sudah sembuh bisa bergabung lagi,” kata Yusuf Wibowo.
Menurut dia, M. Farhan dan I Nyoman merupakan rekan satu tim dalam seleksi Paskibraka Sumsel 2021. Keduanya sama-sama pengibar bendera terbaik yang dimiliki Sumsel tahun ini. ”Jadi dengan begitu, kapasitas keduanya tidak perlu diragukan,” tutur Yusuf Wibowo.
M. Farhan terpilih menjadi petugas untuk upacara bendera tingkat provinsi atau lapis kedua untuk pengibaran bendera di Istana Negara. Saat ini, M Farhan menjadi delegasi bersama Anisa Takwarani untuk melakukan pelatihan terpusat di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), di Cibubur, Jawa Barat.
Keduanya bergabung dengan 68 paskibraka dari 33 provinsi lainnya guna melakukan pemantapan posisi dalam upacara pengibaran bendera di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 17 Agustus. ”Tentu kami berharap mereka bisa mendapatkan tempat dalam pasukan inti, yaitu barisan delapan yang mengibarkan bendera, tapi yang penting semoga mereka semua tetap sehat,” papar Yusuf Wibowo.
I Nyoman Ananta setelah mengetahui bahwa posisinya digantikan, sempat merasa terpukul dengan keputusan tersebut. Dia tidak menyangka akan seketat itu aturan yang diberlakukan, sehingga mimpinya untuk berkesempatan menjadi paskibraka nasional tahun ini tertunda.
Menurut dia, jika memang saat itu dinyatakan positif Covid-19 harusnya diberi waktu sebentar untuk pemulihan dan melakukan tes usap ulang. ”Saya dengar di Bangka Belitung itu dikasih kesempatan, ada yang positif setelah itu negatif dan bisa berangkat susulan,” ujar I Nyoman.
Namun hal tersebut hanya kekesalan sementara. Dia menyadari apa yang terjadi pada dirinya saat ini bukan sebuah kegagalan melainkan kesempatan yang tertunda. Saat ini, dia sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Dia masih berkesempatan untuk melakukan pengibaran bendera di tingkat provinsi di hadapan Gubernur Sumsel. ”Semoga kami semua (paskibraka) provinsi atau pun di Jakarta diberikan kesehatan, sebelum dan sesudah pengibaran 17 Agustus,” ucap I Nyoman.