JawaPos.com – Speech disorder atau gangguan dalam berbicara pada anak adalah kondisi di mana seorang anak mengalami kesulitan dalam menciptakan suara untuk membentuk kata-kata dan kalimat. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan di otak.
Direktur Yamet Child Development Center Tri Gunadi menyebutkan bahwa rata-rata kasus speech disorder terjadi karena adanya gangguan pada area otak, seperti adanya racun dalam otak. Menurut Gunadi, logam berat adalah elemen yang kerap mencemari otak yang berbuntut pada speech disorder dan speech delay pada anak.
“Keracunan apa? keracunan logam berat, seperti merkuri yang ada di ikan laut, atau timbal yang ada di asap kendaraan bermotor, dan lain sebagainya,” tuturnya, belum lama ini.
Memperhatikan asupan nutrisi dan vitamin yang mengandung antioksidan diyakini menjadi solusi untuk anak-anak yang mengalami speech disorder dan speech delay.
“Antioksidan akan mendesak beberapa hal yang akan membantu mendorong racun-racun keluar dari tubuh,” ujar Gunadi lagi.
Sementara itu, Dokter Anak dr. Ajeng Indriastari, Sp. A menambahkan bahwa speech disorder dan speech delay pada anak juga diperparah dengan kondisi pandemi yang terjadi. Menurutnya, terdapat kenaikan jumlah anak yang mengalami speech delay pada masa pandemi.
“Generasi pandemi ini mau tidak mau harus menghabiskan sebagian besar waktunya hanya di rumah, yang akhirnya akan semakin lama terpapar gadget dan televisi,” ujarnya dalam program live Instagram Hallo Bunda yang diselenggarakan Generos.
Orang tua, kata Ayu, perlu memperhatikan asupan nutrisi anak-anak mereka untuk mencegah hal ini. Apalagi, anak balita sedang berada pada masa golden age di mana perkembangan sel-sel otaknya sedang pesat-pesatnya.
“Untuk anak yang mengalami speech delay, asupan nutrisi sangat berpengaruh karena perkembangan sel otak anak sangat berpengaruh terhadap kemampuan bicaranya,” tutup Ajeng.