JawaPos.com – Sinyal pembicaraan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina sudah mulai terlihat. Hal itu terjadi ketika kedua negara mulai melontarkan pernyataan yang menenangkan.
Israel pun melihat sinyal itu. Israel yang memiliki hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia, berada dalam posisi netral untuk menengahi kedua negara yang sedang bertikai.
“Pembicaraan gencatan senjata berada pada titik menentukan,” kata pejabat Israel.
Pejabat Israel merasa ada sikap yang melunak di kedua belah pihak dalam 24 jam terakhir. Rusia mengatakan mereka hanya ingin demiliterisasi wilayah Donbas dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai menurunkan ambisinya untuk tak lagi berkeinginan bergabung ke NATO seperti laporan ABC News.
Para pejabat Israel mengatakan berharap hal itu adalah tanda-tanda bahwa lebih banyak kemajuan menuju solusi diplomatik yang mungkin terjadi.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengunjungi Moskow pada Sabtu (5/3) lalu dan bertemu dengan Vladimir Putin. Sejak itu, dia terlibat dalam banyak panggilan telepon dengan Putin, Zelensky, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Pada Selasa (8/3), Bennett berbicara lagi kepada Zelensky tentang upaya gencatan senjata dan kemudian menelepon Putin untuk menyampaikan pesan dari Zelensky. Kremlin mengatakan Putin memberi tahu Bennett tentang hasil pembicaraan putaran ketiga antara Rusia dan Ukraina di Belarus.
Dua pejabat Israel mengatakan Bennett tidak memberi Putin dan Zelensky rencana atau kerangka kerja dan hanya menyampaikan pesan di antara para pemimpin. Bennett dan para ajudannya memberi penjelasan singkat kepada Ukraina, pemerintahan Biden, Prancis dan Jerman tentang pertemuan dengan Putin secara rinci dan tentang panggilan telepon berikutnya.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan Zelensky berada di persimpangan jalan dan harus memilih antara dua opsi. Pertama tetap mempertahankan kedaulatan Ukraina dan hentikan perang. Atau mengambil risiko eskalasi serius dalam serangan Rusia yang bisa berakhir dengan bencana bagi Zelensky dan Ukraina.