JawaPos.com – Pemerintah telah melonggarkan kebijakan bagi pelaku perjalanan jarak jauh, yaitu tidak perlu menyertakan dokumen atau keterangan hasil tes negatif Covid-19 baik antigen maupun PCR bagi yang sudah vaksin lengkap dan booster. Langkah tersebut seiring dengan penyesuaian transisi dari masa pandemi ke endemi.
Setelah kebijakan tersebut berlaku mulai hari ini, laboratorium tes Covid-19 masih banyak yang didatangi oleh masyarakat. Namun, bukan untuk keperluan perjalanan melainkan untuk mengetahui kesehatan medis.
Salah satu petugas di Jakarta Swab Centre Pesanggrahan, Zahra mengatakan, hingga pukul 12.00 WIB, pengunjung yang melakukan tes Covid-19 lebih dari 15 orang. Menurutnya, selama varian Omicron hadir masih banyak masyarakat yang melakukan tes secara mandiri untuk memastikan kondisi kesehatannya.
“Memang tidak semua ditanya. Tapi kebanyakan hari ini sih memang untuk mengecek kebutuhan medis sendiri. Jadi, lebih bisa tahu pasti apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak,” ujar Zahra kepada JawaPos.com, Rabu (9/3).
Hal yang sama juga dikatakan oleh petugas Smartcolab, Fathia yang mengatakan, hingga saat ini pengunjung yang datang ingin memastikan kondisi kesehatannya. “Karena kan sama ya hampir mirip dengan flu dan radang. Jadi, mereka tes untuk memastikan. Kalau andai terpapar kan dapat penanganan yang tepat,” tuturnya.
Sementara, salah satu pengunjung, Indah mengatakan, dirinya melakukan tes Covid-19 karena sudah dua hari ini mengalami gejala yang persis dengan gejala Covid-19 Omicron. Tujuannya, jika segera mengetahui kepastian terkait kondisinya maka dapat segera ditangani.
“Buat tahu pasti. Saya kan punya keluarga. Kalau saya positif bisa pisah kamar dulu. Dan bisa dapat obat dari pemerintah. Karena saya sebelumnya konsul di Halodoc suruh tes,” pungkasnya.