JawaPos.com–Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirimkan 3,8 juta liter minyak goreng untuk 38 kabupaten di kota. Pengiriman minyak goreng telah dilakukan Pemprov Jatim sejak Jumat (4/3).
”Masih akan didistribusikan kembali sebanyak 1.042 ton minyak goreng atau sejumlah 1.146.200 liter. Sehingga total kurang lebih 3,8 juta liter minyak yang didistribusikan ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada Minggu (6/3).
Pendistribusian minyak goreng dilakukan dengan tidak langsung menyasar para konsumen. Cara itu turut membantu para pedagang pasar tradisional yang juga mengalami kesulitan mencari pasokan minyak goreng dengan harga wajar.
”Sisanya secara berkelanjutan akan didistribusikan ke setiap daerah sesuai kebutuhan. Begitu pula dengan rencana kedatangan minyak goreng minggu ini, secepatnya akan kami distribusikan. Mengingat titiknya banyak dan harus didukung sesuai dengan jumlah penduduk di masing-masing kabupaten maupun kota di Jatim,” urai Khofifah.
Dengan penyaluran kepada pedagang, gubernur berharap ada dampak keberlanjutan yang lebih luas. Pedagang akan memperoleh pasokan minyak goreng yang terjangkau sehingga dapat menjalankan usaha.
”Kemudian konsumen juga dapat membeli produk dengan harga yang wajar,” ucap Khofifah.
Berbagai strategi diklaim telah dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh minyak goreng dengan harga murah. Termasuk dengan rutin menggelar operasi pasar.
Berdasar hasil inspeksi yang dilakukan, lanjut Khofifah, tidak ada pabrik minyak goreng yang mengurangi kapasitas produksi. Kebutuhan per bulan Jatim 59.000 ton, sedangkan total produksi per bulan mencapai 63.000 ton.
”Ini bagian dari komitmen Pemprov Jatim untuk memastikan ketersediaan minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat. Karena hitung-hitungan matematikanya Jatim surplus, tapi di lapangan, minyak goreng langka dan harganya tidak stabil,” papar Khofifah.
Khofifah meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong atau panic buying. Sikap tersebut mendorong kelangkaan minyak goreng di pasaran.
”Jadi tidak perlu melakukan pembelian berlebih dengan cara mengajak anak, suami atau istri, dan saudara, untuk membeli minyak goreng dengan jumlah tidak wajar. Beli sewajarnya saja sesuai kebutuhan,” tutur Khofifah.