Ingin memelihara hewan dengan warna memesona dan umurnya panjang? Kelomang bisa jadi pilihan. Eksotisme binatang berkaki sepuluh itu bukan hanya pada corak warna yang unik. Melainkan juga keragaman cangkangnya.

MEMELIHARA kelomang memang tidak bisa sembarangan. Butuh ketelatenan. Sebab, keadaan kandang yang bersih dan kelembapan harus selalu dijaga agar keong tidak stres dan bisa berumur panjang.

Total ada 8‒9 jenis kelomang yang habitatnya ada di Indonesia. Persebarannya biasanya di pantai yang masih perawan. Belum banyak terjamah aktivitas manusia.

Kelomang punya masa hidup yang sangat panjang. Bahkan bisa lebih tua daripada kura-kura. Pendiri komunitas Jumbo Keong Indonesia Stefe Sugianto menguraikan, jenis Coenobita perlatus atau kelomang stroberi memiliki rata-rata umur maksimal 30 tahun. Jenis lain seperti Coenobita brevimanus bahkan bisa berusia hingga 150 tahun.

Untuk pertumbuhan, keong memang cukup lambat. Dalam setahun hanya hitungan milimeter. ”Kalau ingin mengadopsi keong harus perhatikan suhu, kelembapan, dan asupan air. Sediakan dua jenis air, yaitu air tawar dan murni air laut. Bukan air yang dicampur garam,’’ katanya. Untuk makanan, keong tidak rewel. Bisa diberi buah hingga roti tawar.

Keunikan lain dari keong adalah cangkang yang digunakan sebagai rumah. Stefe mengatakan, keong adalah satu-satunya hewan yang memiliki rumah. Ia seperti hewan yang paling kaya. Sebab, rumah itu benar-benar ia gunakan untuk melindungi tubuhnya yang lunak.

Bicara soal cangkang, owner keong bisa memberikan beragam pilihan cangkang yang eksotis. Pada dasarnya keong akan mencari tempat ternyaman bagi dirinya. Ia akan mencari kriteria yang pas untuk ditempati.

’’Namun, yang jelas keong tidak bisa dipaksa untuk pindah rumah. Kalau pemaksaan dilakukan, itu sudah masuk animal abuse. Bisa menyakiti, bahkan badannya bisa putus,’’ terang Stefe.

Cara paling aman jika menginginkan keong ganti rumah adalah memberikan pilihan cangkang kosong dalam kandang tempat tinggalnya. Biarkan ia menilai dan pindah sendiri sesuai keinginan. Bila tidak mau pindah, berarti cangkang baru dirasa kurang nyaman, ia lebih betah di rumah yang lama.

’’Biasanya keong akan melihat apakah dalamnya spiral atau tidak. Lalu, ujung cangkang itu halus atau tidak. Karena sifat tiap keong berbeda, jadi belum tentu cangkang yang disediakan akan cocok,’’ papar pria yang sudah tujuh tahun mengadopsi keong itu.

Buktinya ada keong yang bahkan kelihatannya tidak muat, tapi masih bertahan. Hal itu terjadi karena mereka masih merasa nyaman-nyaman saja. Cara paling aman, sediakan saja cangkang kosong itu di dalam kandang agar sewaktu-waktu bisa pindah sendiri.

’’Bahkan, ada keong yang sengaja melubangi ujung cangkang untuk digunakan mengintip situasi dan kondisi sekitar. Capit yang dimiliki memang kuat untuk mencuil cangkang itu,’’ ucapnya.

Soal keragaman cangkang, variannya bermacam-macam. Banyak motif dan warna yang indah. Tanpa perlu dicat pewarna sudah sangat cantik.

’’Yang lokal alami pun sudah bagus-bagus. Di Jumbo Keong Indonesia, kami selalu memberikan edukasi ke masyarakat bahwa memelihara keong itu harus benar-benar sanggup merawat. Bukan hanya gara-gara tertarik,’’ ucap Stefe.

PET EVENT

3–6 MARET 2022

Heroes of Channa Mini-Contest

Lokasi: Lagoon Avenue Mall Sungkono

2–8 MARET 2022

Exotic Pet (Exhibition & Auction)

Lokasi: Atrium WTC eMall lantai 3

9–20 MARET 2022

Planimals Garden (Garden & Animal Education and Exhibition)

Lokasi: Atrium utama lantai ground Royal Plaza

By admin