JawaPos.com–Stok vaksin booster di Kota Surabaya sempat habis sejak Rabu (2/3). Akibatnya, vaksin booster yang diberikan hingga Sabtu (5/3) lalu hanya menggunakan sisa stok. Namun jumlahnya tidak banyak.
”Vaksin booster kita habis. Sebelumnya dapat 5.000 juga habis. Kemampuan vaksinasi Surabaya bisa 30.000 per hari,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Rabu (2/3).
Beruntung, Kota Surabaya dikabarkan akan mendapatkan 600 vial vaksin booster. Artinya, ada 6.000 dosis yang akan didapatkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, vaksinasi booster masih berjalan sampai sekarang dengan menggunakan stok yang ada. Yakni jenis Pfizer.
Nanik menyebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah berkirim surat ke Kementerian Kesehatan RI terkait suplai vaksin. Sesuai Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Kementerian Kesehatan RI per 1 Maret, tercantum Kota Surabaya akan mendapatkan alokasi distribusi vaksin jenis Moderna, dengan jumlah 600 vial.
”Sampai 4 Maret, pelaksanaan vaksinasi booster masih tetap berjalan dengan menggunakan stok vaksin yang tersedia yakni Pfizer. Lokasi kegiatan vaksinasi tersebar di seluruh Puskesmas di Kota Surabaya hingga hari ini (6/3),” kata Nanik pada Minggu (6/3).
Berdasar update pada Jumat (4/3), Dinkes Surabaya masih menunggu alokasi vaksin. Kabarnya, vaksin booster akan tiba di IFK Provinsi Jatim dan instruksi pengambilan vaksin dari Dinkes Provinsi Jatim.
Mantan Sekretaris Dinas Sosial itu menyebut, Dinkes Kota Surabaya sempat mengajukan permohonan alokasi vaksin Pfizer ke Kementerian Kesehatan RI untuk kebutuhan booster Covid-19 bagi lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum sejumlah 26.654 vial.
Akan tetapi, sampai dengan hari ini (6/3) Dinkes Surabaya masih menunggu ketersediaan alokasi vaksin tersebut.
”Alokasi vaksin akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk booster Covid-19 bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya yang berusia 18 tahun ke atas. Mengingat, dropping vaksin dari pusat masih bertahap, sasaran lansia dan kelompok rentan yang sudah sesuai dengan ketentuan akan menjadi prioritas kami. Bagi masyarakat umum 18 tahun ke atas menyesuaikan ketersediaan vaksin,” urai Nanik.
Saat ini, Nanik menjelaskan, dinkes mencatat lansia yang sudah tervaksinasi booster total mencapai 87.626 atau 96,63 persen dari target sasaran 90.678 orang. Sementara itu, yang belum tervaksinasi booster ada 3.052 lansia atau 3,37 persen.
Sedangkan masyarakat umum dan pelayan publik yang sudah divaksinasi saat ini mencapai 341.659 atau 58,79 persen, dari target sasaran 581.134 orang. Sedangkan yang belum divaksinasi, tersisa 239.475 orang atau 41,21 persen.
”Giat vaksinasi booster sudah kami selenggarakan di seluruh wilayah puskesmas di Kota Surabaya. Selain itu, kami gelar di beberapa sentra vaksinasi, seperti di mal, sport center, perkantoran, dan masih banyak lainnya. Kami harap yang belum vaksinasi booster untuk segera mengikuti,” ucap Nanik.