JawaPos.com – Presiden Rusia Vladimir Putin tak terima keputusan Barat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Ia memutuskan tetap akan melanjutkan perang.
Putin mengatakan, sanksi terhadap Rusia sama dengan deklarasi perang. Ia menegaskan bahwa Rusia akan terus bertindak radikal dan tak akan berhenti menekan Ukraina.
“Kami bisa saja mengambil tindakan yang berbeda. Kami bisa membantu republik Donbas di jalur kontak dan memperkuat mereka dengan tentara Rusia, tetapi dalam kasus ini dengan dukungan tak tergoyahkan dari Barat, kami akan melakukan sesuatu yang radikal tanpa henti,” tukas Putin seperti dilansir dari Fortune dan CNBCTV18, Minggu (6/3).
Putin bahkan memperingatkan bahwa Ukraina bisa kehilangan kenegaraan mereka. Pernyataan itu dibuat selama pertemuan dengan pramugari dari maskapai Rusia, menurut The New York Times.
Berbicara di Moskow, Putin mengeluarkan peringatan baru kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Ia menegaskan kembali bahwa permintaan utama Rusia adalah demiliterisasi Ukraina seperti laporan Interfax.
“Kepemimpinan saat ini harus memahami bahwa jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, ini menyangkut masalah kenegaraan Ukraina,” kata Putin.
“Dan jika itu terjadi, ini sepenuhnya atas kesadaran pilihan mereka,” tambahnya.
Sepuluh hari setelah Putin memerintahkan invasi, pasukan Rusia tanpa pandang bulu menargetkan warga sipil dan menggunakan bom cluster dan senjata lain yang melanggar hukum internasional. Rusia mengatakan mereka menyerang sasaran militer dengan kekuatan penuh
Putin berdalih bahwa invasi itu adalah keputusan yang sulit untuk dibuat. Pasar global pun telah terpukul oleh perang di Eropa, dengan saham jatuh dan komoditas melonjak karena AS, Uni Eropa dan lainnya telah memberlakukan putaran sanksi yang semakin menghancurkan terhadap Rusia.