JawaPos.com – Banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Bencana ini terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut.
“Selain faktor cuaca, peristiwa longsor juga terjadi akibat struktur tanah yang labil,” kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (6/2).
BPBD Kabupaten Minahasa Selatan mencatat, wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Desa Sion di Kecamatan Tompaso Baru dan Desa Kapitu serta Kelurahan Kawangkoan Bawah di Kecamatan Amurang Barat.
Hasil kaji cepat sementara per Sabtu (5/3), sebanyak 97 KK terdampak atas peristiwa itu. Kerugian sementara yang dihimpun meliputi 8 rumah terdampak longsor, lahan pertanian, peternakan babi, peternakan ayam dan peternakan ikan.
“Sementara itu BPBD Kabupaten Minahasa Selatan mencatat rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 89 unit,” imbuh Abdul.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama unsur TNI, Polri, pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan relawan penanggulangan bencana telah berada di lokasi kejadian untuk kaji cepat, pendataan serta pembersihan material lumpur menggunakan pompa air.
Tim BPBD Kabupaten Mihanasa Selatan juga telah menyalurkan dukungan kepada warga terdampak berupa tikar, selimut, masker, hand sanitizer, sabun batang dan peralatan lainnya.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan hingga Senin (7/3), sebagaimana menurut informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” pungkas Abdul.