JawaPos.com- Seluruh layanan administrasi kependudukan (adminduk) di Sidoarjo sejak Jumat (25/4) hingga 4 Maret mendatang sementara mandek. Belum bisa diproses. Baik KTP, akta kelahiran, kartu keluarga (KK), maupun lainnya.
Mengapa? Sebab, saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sidoarjo melakukan migrasi data dan instalasi sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) terpusat.
Kepala Dispendukcapil Sidoarjo Reddy Kusuma menyatakan, SIAK yang dipasang tersebut merupakan penyempurna sistem sebelumnya. ”Jadi, sekarang namanya SIAK terpusat. Dulu SIAK terdistribusi, banyak perbedaannya,” kata Reddy.
Pertama, dulu data pengajuan adminduk masuk ke server pusat, lalu didistribusikan ke server daerah. Setelah dari daerah, data dikirimkan lagi ke server pusat. Penyimpanan database terpisah antara pusat dan daerah. ”Sekarang terpadu langsung ke pusat, jadi hanya satu database,” jelas Reddy.
Dia menyebut sistem baru juga lebih aman. ”Pembaruan datanya juga lebih cepat karena langsung terpusat. Tidak perlu menunggu dari daerah,’’ ungkapnya.
Reddy mengungkapkan, proses instal dan perpindahan data berlangsung sampai 2 Maret nanti. Namun, setelah itu pihaknya akan memberikan bimbingan teknis kepada operator dinas maupun kecamatan.
”Sekitar 4 Maret layanan adminduk bisa kembali diproses. Jadi, mohon maaf bagi masyarakat yang merasa penerbitan KTP atau KK lama. Sebab, memang sedang proses instal sistem,” tutur Reddy.
Namun, warga yang akan mengajukan permohonan layanan adminduk masih bisa dilayani lewat plavon.sidoarjokab.go.id. ”Pengajuan layanan KTP, misalnya, juga tetap kami terima. Namun, kami belum bisa memprosesnya,” katanya.
Sistem baru itu juga menjadi awal penerapan identitas digital. Nanti semua identitas seperti KTP, KK, dan akta beralih ke digital. ”Nanti KTP cukup ditunjukkan di smartphone. Tapi, kalaupun butuh KTP fisik, tetap bisa dicetak,” ungkap Reddy. Misalnya, bagi masyarakat yang tidak memiliki smartphone. ”Jadi, lebih efisien,” lanjutnya.
Namun, penerapan KTP dan identitas digital itu menunggu SIAK terpusat terinstal di seluruh kabupaten di Indonesia. ”Bisa jadi, penerapannya akhir tahun ini atau awal tahun depan,” ujar Reddy.
Saat ini, lanjut dia, baru dua provinsi, yakni Jakarta dan Jatim, yang melakukan instalasi.