JawaPos.com – Tingkat kunjungan pusat perbelanjaan terdampak dalam masa PPKM level 3 akibat persebaran Covid-19 varian Omicron. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memaparkan bahwa rata-rata okupansi mal di wilayah DKI Jakarta tidak lebih dari 40 persen.
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, meski ada libur panjang, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan tidak akan naik secara signifikan. Menurut dia, persebaran varian Omicron membuat masyarakat lebih berhati-hati dengan kondisi tersebut.
“Bahkan, sebelum diberlakukan PPKM level 3 pun, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan menurun cukup tajam,” bebernya.
Sebelumnya, APPBI menargetkan tingkat kunjungan mal berada di kisaran 70 sampai 80 persen. Target tersebut ditetapkan sebelum muncul varian Omicron dan akan dikoreksi sesuai dengan kondisi saat ini.
“Tentunya ada koreksi sedikit terhadap target, tapi saya kira tidak akan kurang dari 70 persen. Sebab, alasan terutama adalah kita bersama pemerintah sudah menemukan pola keseimbangan antara kesehatan dan perekonomian,” urainya.
Alphonzus optimistis target 70 persen dapat tercapai tahun ini dengan semakin didorongnya vaksinasi. “Tahun 2022 sebetulnya kita menargetkan sampai 80 persen karena target pemerintah untuk vaksinasi 70 persen populasi itu bisa dilaksanakan Maret dan April,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurohman menyampaikan bahwa masyarakat sudah berpengalaman terhadap pembatasan kegiatan dan mobilitas. Ditambah dengan masifnya vaksinasi, hal itu menjadi pendorong optimisme.
Karena itu, masyarakat tetap belanja. Apalagi, daya beli dinilai sudah tumbuh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
“Sudah banyak yang mendapatkan vaksin dan booster. Hal tersebut menjadi dorongan untuk melakukan konsumsi. Daya beli masyarakat juga sudah tumbuh,” ujarnya.