JawaPos.com – Trauma dan duka masih dirasakan masyarakat Pasaman Barat dan Pasaman, Sumatera Barat pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada 25 Februari lalu. Bahkan, gempa susulan masih terjadi meski tidak mengakibatkan kerusakan yang berarti.
Menyikapi kondisi ini, Plt Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Thobib Al Asyhar mengimbau para penyuluh agama dan ASN di Pasaman Barat untuk dapat melakukan pendampingan kerohanian atau trauma healing bagi para penyintas gempa.
“Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada saya, agar menyampaikan kepada bapak ibu ASN dan penyuluh agar para korban dapat didampingi,” ungkap dia dikutip, Senin (28/2).
“Beri bantuan moril agar tenang dan sabar menghadapi cobaan, lalu ingatkan untuk kembali bangkit agar ekonomi keluarga dapat terus berjalan,” imbuhnya.
Mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas, ia juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 2,35 miliar. Adapun, Rp 1,95 miliar untuk perbaikan masjid dan musala, Rp 400 juta untuk posko pengungsian Kantor Kemenag Pasaman Barat.
Disampaikan olehnya, perbaikan masjid dan musala menjadi salah satu concern Kemenag dalam mitigasi bencana alam di Sumatera Barat. “Hal ini dilakukan mengingat banyaknya masjid dan musala yang terdampak bencana di Pasaman Barat ini,” ujar Thobib.
“Perbaikan masjid dan musala perlu segera di lakukan agar masyarakat dapat beribadah dengan nyaman, karena dengan ibadah yang tenang dapat segera menyembuhkan kesedihan atas cobaan yang sedang di alami,” sambungnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Pasaman M. Nur menyatakan rasa terima kasih dan harunya atas perhatian Menteri Agama dan keluarga besar Kementerian Agama. “Posko yang didirikan di Kantor Kemenag Pasaman Barat ini salah satu bentuk kepedulian dan keprihatinan kami atas gempa yang menimpa daerah ini semoga Allah membalas semua kebaikan bapak ibu sekalian,” pungkasnya.