JawaPos.com – Pelatih Liverpool FC Juergen Klopp kembali ke final Piala Liga setelah enam tahun berselang. Pada final Piala Liga 2015–2016, Klopp kalah dalam adu penalti oleh Manuel Pellegrini dan Manchester City.
Ada hal yang membekas juga mengganggu buat Klopp ketika menunggui anak buahnya di pinggir lapangan. Apalagi kalau bukan dress code setelan jas yang membuatnya tak leluasa berteriak, melompat, dan berlari.
’’Kali ini aku tidak sedang menghadiri acara pernikahan kan?’’ canda Klopp dikutip The Times kemarin (26/2). Klopp memang lebih senang memimpin anak asuhnya dengan mengenakan track suits atau pakaian kasual.
’’Asal kami menang, orang-orang pasti akan senang. Apabila yang terjadi sebaliknya, mengenakan pakaian renang di pinggir lapangan akan jadi cerita besar,’’ lanjut Klopp.
’’Tapi tenang saja, aku tidak akan mengenakannya (pakaian renang),’’ tambah eks pelatih Mainz 05 itu.
Meski bercanda, hal itu menyiratkan betapa malasnya Klopp memakai setelan jas. Apalagi, Kloppo –sapaan akrab Klopp– punya kepercayaan jas akan membuatnya apes dalam pertandingan.
Selain final Piala Liga 2015–2016, pada final Liga Champions 2012–2013 Klopp yang memakai jas pun takluk di tangan Bayern Muenchen. Tim Klopp, Borussia Dortmund, menyerah 1-2 dari Bayern.
’’Final Liga Champions benar-benar konyol. Seseorang berkata kepadaku bahwa aku harus mengenakan jas di pinggir lapangan,’’ kenang Klopp.
’’Tapi, ketika aku menengok pelatih lawan, dia tak mengenakan jas! Aku pikir, sialan aku dikerjai,’’ bebernya.
Meski begitu, karena final Piala Liga atau Piala FA mengatur bahwa pelatih finalis harus mengenakan setelan jas, Klopp mau tak mau harus bersedia memakai jas.
’’Aku tak akan mengenakan jas pada laga-laga sepak bola kecuali itu jadi aturan,’’ tegas Klopp.