JawaPos.com – Perusahaan yang bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan, sarung tangan medis, rumah tangga, dan industri manufaktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membukukan laba bersih Rp 155,2 miliar pada kuartal II 2021. Capaian ini meningkat 200 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 51,7 miliar.
Presiden Direktur MARK Ridwan Goh mengatakan, peningkatan laba bersih didorong oleh penjualan perusahaan yang sebesar 145 persen mencapai Rp 472,2 miliar dibandingkan periode sama 2020 yang sebesar Rp 217,5 miliar. “Pencapaian yang diraih oleh MARK merupakan keberhasilan perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (29/7).
Sementara, laba kotor perseroan pada kuartal II tahun 2021 juga meningkat tajam sebesar 201,38 persen menjadi Rp 239,61 miliar jika dibandingkan dengan kuartal II tahun 2020 yang sebesar Rp 79,57 miliar. Hal ini terlihat dari keberhasilan perseroan meningkatkan margin laba kotor sebesar 50,7 persen, dari 41,3 persen pada kuartal II tahun 2020 menjadi Rp 239,61 miliar pada kuartal II 2021.
Menurutnya, keberhasilan perseroan dalam penetrasi pasar baru, serta strategi produksi untuk mencapai efisiensi dan peningkatan kualitas produk menjadi latar belakang peningkatan laba di kuartal II tahun 2021. Kondisi ini juga didukung oleh keberhasilan MARK mengantongi kontrak senilai USD 70 juta untuk pengapalan pada 2021.
“Perseroan optimistis target penjualan konsolidasi akan mencapai angka Rp 1,061 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 300,6 miliar,” tuturnya.
Ia menyebut, situasi ini tidak akan berhenti sampai di sini dan akan terus menampakkan pertumbuhan yang signifikan. “Pada 2022 nanti, penjualan konsolidasi akan naik 40 persen dari 2021 yaitu menjadi Rp 1,474 triliun dan bottom line sekitar Rp 433,3 miliar,” imbuhnya.
Pihaknya optimistis dapat menggandakan kinerja paha tahun ini. Apalagi, kondisi ekonomi global yang mulai pulih secara perlahan karena telah tersedianya vaksin di seluruh dunia.
“Tingginya permintaan ini akan terus berlangsung dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. Setelah kondisi kembali normal, permintaan sarung tangan secara global diperkirakan tetap akan bertumbuh sebesar 10 persen-12 persen per tahun,” jelasnya.
Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai perseroan pada kuartal II 2021 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana total aset perseroan tercatat sebesar Rp 971 miliar per 30 Juni 2021. Angka ini meningkat sebesar 34,92 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 719,72 miliar.
Aset lancar mengalami peningkatan sebesar 41,22 persen dengan nilai sebesar Rp 503,94 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp 356,87 miliar per 31 Desember 2020.
Sementara peningkatan aset tidak lancar sebesar 28,74 persen dengan nilai Rp 467,1 miliar per 30 Juni 2021 jika dibandingkan dengan Rp 362,84 miliar per 31 Desember 2020. Peningkatan juga terjadi pada posisi ekuitas perseroan sebesar Rp 507,72 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp 409,47 miliar per 31 Desember 2020.