JawaPos.com–Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, bersama distributor menyebar 5.000 liter minyak goreng kemasan. Operasi pasar dilakukan di wilayah Kecamatan Tamalanrea dan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan guna mengatasi kelangkaan serta disparitas harga minyak goreng.
”Kita kerja sama distributor. Di sini kita hanya fasilitasi saja, karena ada orang distributor yang menerima uang dan menjualnya (minyak goreng). Sementara ini kita target lima ribu liter, karena baru itu kesanggupan dari satu distributor saja,” ujar Sekretaris Disperindag Makassar Ahmad seperti dilansir dari Antara, Sabtu (26/2).
Operasi pasar tersebut dilaksanakan sesuai instruksi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam hal pemenuhan kebutuhan masyarakat. Saat ini, baru satu distributor yang ikut terlibat dalam operasi itu dari tujuh distributor yang ada.
Ahmad berharap, distributor lain juga mau bekerja sama melaksanakan operasi pasar di 15 kecamatan di wilayah Kota Makassar. ”Tentu kita mobile (berjalan) di semua kecamatan. Minyak ini dipasarkan Rp 12.500 per liter, kemasan dua liter jadi Rp 25 ribu. Saat ini baru Kecamatan Manggala dan Tamalanrea,” papar Ahmad.
Saat ditanyakan siapa yang berhak membeli minyak goreng tersebut, dia menjelaskan, masyarakat setempat yang syaratnya membawa identitas seperti KTP sebagai antisipasi mencegah pembeli dari luar. Pembelian minyak goreng juga dibatasi hanya dua kemasan.
”Ini kita lakukan karena ada gejolak kelangkaan minyak. Makanya kita kerja sama gelar ini operasi pasar. Insya Allah kedepannya di kecamatan lain menyusul,” ucap Ahmad.
Dari pantauan, operasi pasar khusus minyak goreng tersebut diserbu masyarakat, terutama kalangan ibu rumah tangga. Giat itu mendapat pengawalan aparat keamanan. Dalam waktu singkat, minyak goreng yang dibawa truk pengendali inflasi langsung habis.
Sementara itu, ratusan warga di Kabupaten Mamuju berdesakan untuk dapat membeli minyak goreng murah yang disediakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Warga berdesakan untuk membeli minyak goreng yang disiapkan pemerintah melalui operasi pasar pada dua titik di Kota Mamuju.
Antrean warga yang berdesakan tersebut tampak terjadi di kompleks kantor Gubernur Sulbar di Kelurahan Tangas, Kota Mamuju, serta di anjungan pantai Manakarra Kota Mamuju.
Neni salah seorang warga mengatakan, minyak goreng murah berisi lima liter tersebut dijual pemerintah dengan harga Rp 70.000, sehingga warga rela berdesakan untuk mendapatkannya. ”Harga minyak goreng di pasaran mencapai Rp 23.000 per liter,” kata Neni.
Wakil Gubernur Sulbar Enny Angraeni Anwar mengatakan, pemerintah di Sulbar terus berupaya mengendalikan harga minyak goreng. Operasi pasar dengan program minyak goreng murah dilaksanakan pemerintah agar harga minyak goreng kembali normal dan tidak terjadi penimbunan.