JawaPos.com- Covid-19 juga cepat menyebar di lingkungan warga binaan atau narapidana (napi). Dari data, saat ini jumlah napi yang paling banyak dinyatakan positif Covid-19 berada di Rutan Perempuan Kelas II-A Surabaya (Ruperbaya). Sekitar 60 persen napi positif hasil swab antigen.
’’Sebagian besar tidak memiliki gejala sama sekali atau OTG (orang tanpa gejala). Mereka yang memiliki gejala hanya ringan seperti batuk, pilek, dan demam,’’ kata Kepala Rutan Perempuan Kelas II-A Surabaya Amiek Dyah Ambarwati kemarin (25/2).
Pihak rutan tetap mengisolasi mereka. Saat ini napi yang berada di Ruperbaya sebanyak 125 orang. Lebih dari 70 orang masih menjalani isolasi di dalam bui. Karena tidak ada ruang isolasi khusus, warga binaan yang hasil tes swab antigen positif menempati kamar di lantai bawah. Sementara itu, mereka yang negatif berada di kamar sel lantai atas.
Untuk sementara mereka hanya beraktivitas di dalam kamar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. ’’Sekarang di dalam kamar anak-anak (warga binaan) juga memakai masker. Saya sampaikan kepada mereka untuk selalu curiga pada diri sendiri (terpapar Covid-19) agar orang lain terlindungi,’’ lanjut Amiek.
Menurut dia, paparan Covid-19 di dalam bui bermula dari adanya petugas rutan yang dinyatakan positif. Kemudian, pihak rutan mengambil langkah cepat untuk melakukan tracing dan testing. Hasilnya, ternyata banyak petugas maupun warga binaan yang juga terpapar, tapi tidak memiliki gejala sama sekali.
Mendapati temuan tersebut, pihak rutan langsung melapor ke kanwil sekaligus menutup total sementara (lockdown) rutan. Termasuk kegiatan penerimaan penitipan makanan dari keluarga warga binaan. Khusus pengiriman vitamin, hand sanitizer, dan masker masih diperkenankan.