JawaPos.com – KRI Cakra-401 siap bertugas kembali. Proses overhaul atau perbaikan total alutsista yang dilakukan PT PAL Indonesia telah rampung. KRI diserahterimakan kembali ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Senin (21/2).
Dari informasi, proses overhaul dilakukan sekitar 40 bulan. Sejumlah bagian kapal pada sistem elektrik, mekanik, dan navigasi KRI Cakra disempurnakan. Begitu juga sistem sensor, integrasi, dan kendali penembakan torpedo. Perbaikan dilakukan untuk mencapai performa maksimal.
Sebelumnya, KRI telah melalui commodore inspection. Uji penyelaman yang diikuti tim dari PAL dan awak kapal itu sukses dilakukan. Kapal mampu menyelam hingga lebih dari 200 meter.
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan, kapal telah melakukan serangkaian uji coba sebelum diserahterimakan. Termasuk proses pengoperasian senjata di laut. ”Overhaul di PAL dilakukan dari desain sampai penguasaan teknologinya,” kata Kaharuddin dalam pernyataan tertulisnya.
Penyerahan KRI Cakra ke Kemenhan dilakukan secara simbolis kemarin. Selanjutnya, alutsista akan diserahkan lagi ke TNI-AL. Kapal bakal memperkuat satuan kapal selam di Koarmada II.
Kaharuddin menegaskan bahwa overhaul tidak hanya perbaikan. Namun, juga penggantian sejumlah bagian kapal. ”Ini jadi modal PAL mewujudkan whole local production untuk industri pertahanan,” jelas Kaharuddin.
Dirjen Kuathan Kemenhan RI Laksda TNI Bambang Irwanto mengatakan bahwa overhaul tidak saja menguatkan aspek ekonomi melalui pengembangan industri dalam negeri. Namun, juga pertahanan. ”Sinergi penting untuk memajukan alutsista,” kata Bambang.
KRI Cakra sering kali disebut ”kembaran’’ KRI Nanggala yang tenggelam tahun lalu. Itu menjadi satu di antara empat kapal selam yang kini dimiliki Indonesia. Armada yang dibuat di Jerman tersebut mulai beroperasi pada 1981.