JawaPos.com – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengecam keras adanya larangan penggunaan jilbab di perguruan tinggi yang berada di negara bagian Karnataka, India. Hal itu dianggap bertentangan dengan kebijakan larangan diskriminatif Partai Bharatiya Janata (BJP) selaku partai yang menjalankan pemerintahan di Karnataka.
Cak Imin menilai, larangan penggunaan jilbab tersebut selain merupakan bentuk diskriminasi terhadap kelompok minoritas, juga melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. Kebijakan ini pun dinilai melanggar hak asasi manusia (HAM) dalam hal kebebasan beragama.
”Kami mengecam keras adanya praktik-praktik larangan penggunaan jilbab di wilayah Karnataka India. Ini tidak sepatutnya terjadi karena melanggar hak-hak dasar manusia dalam hal keyakinan beragama,” ujar Cak Imin, Selasa (22/2).
Ketua Umum PKB ini mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pemerintah Indonesia perlu mengambil sikap yang tegas untuk mengecam kondisi tersebut. Selain itu, perlu juga menyampaikan kepada Pemerintah India agar larangan penggunaan jilbab tersebut segera dicabut.
”Praktik-praktik intoleransi dan diskriminatif seperti ini bisa menjadi persoalan besar jika dibiarkan berlanjut. Perlu kiranya pemerintah menyampaikan protes kepada Pemerintah India demi terciptanya kerukunan umat beragama sekaligus penghormatan terhadap kebebasan dalam memeluk agama dan keyakinan. Hal semacam in tidak boleh dianggap sepele,” jelasnya.
Cak Imin juga mengajak negara-negara muslim dunia lainnya bersama-sama melakukan protes serupa. Sehingga kebijakan-kebijakan intoleran dan diskriminatif seperti yang terjadi di Karnataka ini tidak terulang di belahan dunia lainnya.
”Hak-hak dalam kebebesan beragama dan menjalankan aturan-aturan yang ada di dalamnya harus dilindungi dimanapun tempatnya di seluruhn penjuru dunia,” imbuhnya.
Diketahui, pada beberapa waktu lalu siswa perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dilarang memasuki sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negara bagian. Gambaran gadis-gadis muslim melepas jilbab mereka di luar sekolah yang menciptakan kehebohan hingga ke dunia maya. Para pengguna media sosial menyebut hal tersebut sebagai bentuk penghinaan.