JawaPos.com–Hujan es terjadi di beberapa wilayah di Kota Surabaya pada Senin (21/2) sore. Awalnya, hujan deras turun disertai angin kencang kemudian hujan es terjadi.
Salah satu warga yang mengalami fenomena tersebut adalah Sri Kotiah, 24. Sri yang sedang bekerja di daerah Tandes mengatakan, hujan saat itu walnya tidak terlalu deras. Kemudian deras dan disertai angin kencang.
”Kemudian saya dengar bunyi pletak-pletak di atap. ternyata hujan es. Ukurannya sekitar 1–2 sentimeter,” tutur Sri.
Hujan es itu berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Angin kencang juga menyertai es yang turun.
”Tapi nggak sampai banjir. Esnya bersih nggak kotor. sekarang sudah reda, gerimis doang,” kata Sri.
Hal serupa diungkapkan Gita Ayudevi, 23. Dia mengatakan, di tempat tinggalnya, Wiyung, hujan es diawali dengan angin kencang sampai pot bunga jatuh.
”Tadi hujan deras. Terus kata teman-teman es (yang jatuh), bukan air. Pantesan dingin,” tutur Gita.
Berdasar catatan BMKG Tanjung Perak, hujan es hanya terjadi di beberapa daerah. Yakni Wiyung, Babatan, Unesa, Darmo Permai, dan Dukuh Kupang.
Ady Hermanto, Koordinator Prakirawan BMKG Tanjung Perak menjelaskan, fenomena hujan es itu diakibatkan awan cumolonimbus. Awan yang biasa disebut dengan CB itu memiliki karakteristik mendung gelap.
”Awan ini ada 3 bagian. Bagian bawah air, tengah campuran air dan es, atas butiran/partikel es. Ketika daya down draft atau arus ke bawah lebih kuat, butiran ini terbawa dan terjadi hujan es,” terang Ady.
Di awan tersebut, sirkulasi angin terjadi. Bila angin di bagian bawah lebih tinggi, partikel di bagian tengah dan atas terbawa.
”Makanya kenapa sebelum hujan es ini terjadi angin kencang dan hujan deras,” papar Ady.