Mengawali karier pada 2000 di usia 14 tahun, Andien Aisyah meraih impiannya yang penuh Gemintang. Setelah 22 tahun, dia sudah mengalami Metamorfosa, baik secara personal maupun keartisan. Kini, di perayaan perjalanan kariernya, Andien siap mengajak penggemar dan penikmat musik menyaksikan Indahnya Dunia secara virtual.
—
SEBUAH pertunjukan daring Melodi Monolog: Dan Lalu akan berlangsung pada 22 Februari pukul 19.00 WIB di situs Vidio. Andien merencanakannya sejak pertengahan tahun lalu. Namun, karena pandemi masih berlangsung dan perlu persiapan matang, pertunjukan daring Dan Lalu baru bisa dilaksanakan sekarang. Tepat di tanggal cantik yang menggambarkan usia kariernya. Jawa Pos berkesempatan mendengar cerita Andien dalam jumpa pers virtual Kamis (17/2) lalu.
Boleh diceritakan mengapa memilih nama Dan Lalu untuk pertunjukan ini?
Sebenarnya ini adalah pertanyaan saya tiap bangun tidur. Saya selalu bertanya, hari ini mau ngapain ya atau setelah ini apa ya yang mau saya lakukan? Bagi saya, perjalanan karier 22 tahun masih menyisakan banyak hal untuk dilakukan. Saya selalu ingin berkembang dan sudah punya ide-ide baru untuk dilaksanakan.
Selama 22 tahun, Andien mengalami banyak era. Mulai pita kaset sampai streaming platform. Apa tantangan terbesar Andien selama itu?
Proses adaptasi selalu jadi tantangan. Saya selalu mencoba buka mata dan buka hati selama berkarya, mencoba untuk fit in dengan situasi terkini dalam musik. Yang paling penting, tonggak berkarya saya harus kuat. Selalu ingat apa alasan utama saya berkarier di musik. Dari situ saya bisa tetap konsisten berkarya sambil mengikuti perubahan.
Dalam hal lagu dan musik, apa yang menjadi ciri khas Andien selama 22 tahun berkarya?
Sumber inspirasi saya adalah rasa. Apa yang saya rasakan atau apa yang orang di sekitar saya rasakan. Respons saya atas rasa itu lalu saya imajinasikan dan tertuang dalam lirik lagu.
Lewat Dan Lalu, apa yang ingin Andien sampaikan ke penggemar dan penonton?
Saya ingin Dan Lalu menjadi jawaban bagi banyak orang yang bertanya hendak apa saya setelah ini. Banyak yang ingin tahu bagaimana saya tetap konsisten dengan merayakan kemenangan kecil setiap hari. Termasuk menghadapi masa berat. Oh iya, saya juga ingin mengajak Sahabat Andien (fans Andien) untuk tetap stay together.
Boleh diceritakan bagaimana konsep pertunjukan Dan Lalu?
Nanti tidak ada panggung. Kami melakukan syuting di Hutan De Djawatan, Banyuwangi, dan beberapa tempat di sana. Jadi, benar-benar syuting di tengah alam. Lagu-lagu yang nanti saya bawakan disusun biar ada alur ceritanya.
Andien mengawali karier musik di bawah bimbingan mendiang Elfa Secioria. Apakah akan ada persembahan khusus? Dan apakah akan ada kolaborasi dengan bintang tamu?
Tentu. Nanti ada lagu tribute untuk Bang Elfa di segmen tersendiri. Untuk kolaborasi bintang tamu, awalnya saya ingin ada. Namun, karena ini judulnya ada ”monolog”, akhirnya saya sendiri saja yang tampil. Tujuannya supaya pesan pertunjukan lebih tersampaikan.
Setelah 22 tahun, apakah ada yang belum dicapai dalam karier?
Banyak sih. Saya mau bikin album dengan konsep yang saya impikan. Terus saya mau ajak kolaborasi banyak figur. Saya juga sudah punya imajinasi liar tentang karier saya selanjutnya.
Kira-kira, 10 tahun dari sekarang, Andien bakal bagaimana? Apakah ada pilihan karier lain di samping penyanyi?
Sejujurnya saya belum berpikir 10 tahun ke depan. Soal karier lain, sebenarnya selain jadi penyanyi dan musisi, saya aktif sebagai istri dan ibu. Saya juga punya beberapa usaha dan aktif di komunitas sustainable fashion Setali Indonesia.