JawaPos.com – Harga emas dunia kembali menguat setelah data kenaikan harga konsumen Amerika Serikat (AS) melambat per Juli 2021. Hal tersebut meredakan kekhawatiran tapering oleh bank sentral AS.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot diposisi di USD 1.750,34 per ounce pada pukul 08.04 WIB. Sedangkan, emas berjangka Amerika Serikat mendatar di USD 1.753,40 per ounce.
Meskipun kenaikan harga konsumen Amerika melambat pada Juli 2021, namun tetap berada di level tertinggi 13 tahun secara tahunan. Selain itu juga ada tanda-tanda tentatif inflasi telah mencapai puncaknya karena gangguan rantai pasokan yang disebabkan pandemi telah berlalu.
Investasi beresiko rendah seperti emas sendiri dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga The Fed akan menumpulkan daya tarik logam kuning tersebut.
Seperti diketahui, perekonomian negara Paman Sam tumbuh pada kecepatan yang kuat dan pasar tenaga kerja yang berbalik arah menguat. Hal itu memberi sinyal bahwa sudah hampir waktunya bagi Federal Reserve untuk mulai menarik dukungannya terhadap kebijakan moneter.
Adapun logam lainnya seperti perak turun 0,2 persen menjadi USD 23,47 per ounce. Platinum stabil di USD 1.017,91 per ounce dan paladium naik 0,1 persen menjadi USD 2.638,14 per ounce.
Mengutip emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini juga ikut terkerek naik Rp 7.000 per gram yang dijual Rp 932.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga ikut naik 10.000 ke level Rp 810.000 per gram.