JawaPos.com – Meski mengalami penurunan, angka kasus Covid-19 masih terbilang tinggi. Persebaran virus pun masih berpotensi tinggi di masyarakat jika tanpa ada upaya pencegahan. Salah satunya dengan melakukan vaksinasi.
Ahli imunologi Universitas Airlangga (Unair) dr Dominicus Husada SpA (K) mengatakan, berdasar data yang diperoleh per 7 Agustus, tambahan kasus positif Covid-19 mencapai 31.753 orang. Jumlah tersebut sangat tinggi. Potensi kasus bertambah pun masih ada.
’’Meski tidak lebih menyeramkan daripada flu spanyol pada 1918 dan pandemi pes pada abad ke-14, pandemi Covid-19 mampu membuat pelayanan kesehatan kewalahan,” katanya.
Hal itu sudah dirasakan para tenaga kesehatan (nakes) di berbagai rumah sakit selama dua bulan terakhir. Karena itu, pandemi Covid-19 tidak bisa diremehkan. ’’Kalaupun mengalami penurunan kasus saat ini, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih tergolong tinggi,” ujar dia.
Dominicus menuturkan bahwa berbagai upaya bisa dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. Di antaranya, mengenakan masker dobel, sering mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan menjalani vaksinasi. Sebab, virus varian Delta memiliki tingkat penularan yang tinggi.
’’Prinsipnya, semakin banyak Anda memakai layering masker, maka semakin baik. Setiap layer masker memiliki lubang, tetapi jika digabung menjadi satu, virus tidak akan bisa ditembus,” jelas dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unair tersebut.
Sementara itu, vaksin diberikan untuk menciptakan herd immunity. Tujuannya, mencegah persebaran virus Covid-19. Pemberian vaksin tidak hanya ditujukan kepada para nakes, orang dewasa, hingga lansia, tetapi juga anak-anak. Saat ini vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak sudah bisa dilakukan sesuai dengan surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.02.01/1/1//2007/2021.