JawaPos.com – Sinovac mulai mengumumkan efektivitas dosis ketiga atau booster jika akan diberikan pada seseorang. Hal ini disampaikan berdasarkan hasil penelitian lewat publikasi dua makalah yang tersedia di Medrxiv bahwa dosis ketiga atau booster diklaim bisa menginduksi respon imun yang kuat pada orang dewasa yang sehat tanpa reaksi merugikan yang serius terkait dengan vaksin.
Dilansir dari Bussiness Wire, Rabu (11/8), publikasi tersebut merinci temuan dari studi klinis tentang imunogenisitas, keamanan, dan respons imun CoronaVac dalam jadwal dua dan tiga dosis atau booster. Penelitian ini memberikan data ilmiah penting dan melengkapi penelitian yang ada untuk membantu pembuat kebijakan mengembangkan strategi peluncuran vaksin dan waktu pemberian dosis booster.
Penelitian ini merupakan bagian dari uji klinis fase II terkontrol plasebo, double-blind pada orang dewasa sehat berusia 18 hingga 59 tahun, yang dilakukan di Tiongkok. Peserta secara acak ke salah satu dari empat jadwal untuk menerima dosis ketiga vaksin, yakni 6 bulan setelah dua resimen dua dosis, 14 atau 28 hari terpisah. Hasilnya menunjukkan bahwa dua dosis menghasilkan memori kekebalan yang baik.
Lalu, kapan booster diberikan?
Dosis ketiga diberikan saat 6 sampai 8 bulan setelah dosis kedua. Diyakini cepat menginduksi respon imun yang kuat, dan titer antibodi penetral pada hari ke 28 setelah dosis ketiga. Meningkat tiga sampai lima kali lebih tinggi dari tingkat yang tercatat pada hari ke 28 setelah injeksi kedua. Selain itu, temuan mengungkapkan bukti yang menunjukkan interval yang lebih lama antara dosis kedua dan ketiga akan menghasilkan tingkat antibodi yang lebih tinggi.
Tingkat seropositif pada semua kelompok dosis berada di atas 90,0 persen pada hari ke-28 setelah dosis kedua dan ketiga. Tidak ada reaksi merugikan serius yang dianggap terkait dengan vaksinasi, dan tingkat reaksi merugikan yang lebih rendah diamati setelah dosis ketiga dibandingkan dengan jadwal dua dosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin yang diberikan 8 bulan setelah dosis kedua dapat menginduksi peningkatan antibodi penetralisir yang signifikan pada hari ke 7 pasca injeksi. Selain itu, dosis ketiga ditemukan dapat ditoleransi dengan baik pada populasi pasien lanjut usia tanpa efek samping serius terkait vaksin yang dilaporkan.
Data keamanan menunjukkan bahwa, dalam 28 hari setelah subjek menerima dosis vaksin ketiga, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam insiden reaksi merugikan antara vaksin lengan yang berbeda dan kelompok plasebo. Setiap reaksi merugikan yang dilaporkan adalah tingkat 1 atau 2, reaksi yang paling umum adalah nyeri di tempat suntikan. Tidak ada reaksi merugikan terkait vaksin yang serius yang diamati.