JawaPos.com – Peningkatan kasus Covid-19 terjadi di luar Jawa dan Bali, khususnya di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Papua, Riau, NTT dan NTV. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mengenai hal itu, Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan bahwa perlu adanya upaya antisipasi meredam peningkatan tersebut. Dia meminta agar penanganan belajar dari kasus Jawa-Bali, seperti jangan sampai telat penanganan anak yatim piatu, data harus tidak hanya bicara mereka yang menjadi korban, tapi dampak ikutan kepada anak juga paralel di selamatkan. Diketahui, terdapat 11 ribu anak yang menjalani isolasi akibat Covid.
“Agar ke depan penularan yang mulai di luar Jawa-Bali dapat diantisipasi lebih awal, tidak seperti sekarang, langsung dihadapkan data 11 ribu anak,” tutur Jasra kepada JawaPos.com, Rabu (11/8).
Kemudian kondisi yang berat harus diantisipasi pada anak, seperti percepatan vaksin anak di luar Jawa-Bali. Begitu juga lingkungan anak berada, yaitu para orang tua harus segera vaksin, agar anak anaknya terlindungi.
Terlebih mengingat bahwa saat ini belum ditemukannya vaksin untuk anak dibawah umur 12 tahun. Oleh karena itu, kunci utamanya adalah pengawasan orang tua terhadap anak.
“Jadi kuncinya pada orang tua yang mau melindungi anaknya di masa pandemi. Agar menekan angka anak meninggal akibat Covid-19 yang sudah menyentuh 771 anak dan agar penularan yang mulai naik di luar Jawa-Bali bisa diantisipasi sejak dini,” pungkasnya.