JawaPos.com – Paris Saint-Germain (PSG) serius membangun asa juara di ajang antarklub Eropa dengan merekrut Lionel Messi kemarin (10/8). Padahal, PSG mungkin bakal merasakannya kalau bisa bersabar lebih lama dengan Thomas Tuchel.
Sebab, musim lalu Tuchel sukses mengangkat Si Kuping Lebar (trofi juara Liga Champions) bersama Chelsea justru setelah dipecat PSG.
Bukan hanya Tuchel, pelatih alumnus Camp des Loges (markas latihan PSG) lainnya, Unai Emery, juga berjaya di Eropa musim lalu. Bersama Villarreal CF, Emery memenangi Liga Europa untuk kali keempat.
Dini hari nanti dua pelatih yang terbuang dari Camp des Loges itu berhadapan dalam Piala Super Eropa 2021 di Windsor Park, Belfast (siaran langsung SCTV/beIN Sports 2 pukul 02.00 WIB).
”Menghadapi Thomas (Tuchel) pasti menarik,” sebut Emery seperti dikutip Estadio Deportivo. Pertemuan dini hari nanti merupakan yang pertama bagi Emery dan Tuchel.
Sebagai mantan PSG, tentu capaian mereka selama menangani Les Parisiens dibanding-bandingkan. Emery yang bertugas sebelum Tuchel (28 Juni 2016–14 Mei 2018) sukses mengoleksi tujuh trofi juara.
Dengan durasi setengah musim lebih sebentar (14 Mei 2018–24 Desember 2020), koleksi trofi Tuchel untuk PSG memang lebih sedikit ketimbang Emery.
Tetapi, bersama Sang Profesor, julukan Tuchel, Les Parisiens bisa merasakan atmosfer final Liga Champions dua musim lalu.
Saat ini Emery juga menganggap Tuchel memiliki skuad yang lebih baik. Itu belum termasuk Chelsea yang kemarin mendatangkan kembali mantan strikernya, Romelu Lukaku, dari Inter Milan dengan biaya transfer EUR 115 juta (Rp 1,93 triliun).
Itu merupakan rekor transfer pemain paling mahal di Serie A.
”Hanya, kami tidak tahu apakah mereka akan memainkan pemain utama atau tidak. Fokus kami hanya diri kami sendiri,” kata Emery yang musim ini memasuki musim kedua bersama El Submarino Amarillo kepada Mundo Deportivo.
Yang pasti, Emery bertekad mengubah peruntungannya di Piala Super Eropa. Dalam dua penampilan sebelumnya bersama Sevilla, pelatih berjuluk El Maestro itu selalu keok. Masing-masing 0-2 oleh Real Madrid di Cardiff City Stadium (2014) serta lewat babak waktu tambahan (4-5) kontra FC Barcelona di Dinamo Arena setahun berselang.
”Tanpa perlu menghadapi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Emery kini lebih berpeluang memenangi Piala Super UEFA,” tulis Mundo Deportivo.
Memang, di balik dua kali kegagalan memenangi Piala Super Eropa, ada peran CR7 (Real) dan La Pulga (Barca). Masing-masing memborong dua gol kemenangan.
Terpisah, berbicara di laman resmi UEFA, Tuchel merendah dengan menganggap dirinya belum selevel Emery. Khususnya dari sisi pengalaman memainkan laga perebutan juara.
”Hormat saya untuk Unai seperti hormat saya kepada Villarreal,” ucap Tuchel. ”Dia sosok yang hebat. Dia berada dalam lima final (Liga Europa) dan memenangi empat di antaranya. Itu gila!” imbuh Tuchel. (ren/c19/dns)