JawaPos.com–Pemerintah Kota Jogjakarta menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan untuk mengantisipasi jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang sampai akhir Agustus.
”Perpanjangan PPKM dilakukan tiap pekan. Tetapi, akan sangat sulit jika harus menyiapkan rencana baru tiap pekan. Lebih baik, membuat rencana dengan jangka waktu bulanan. Ini antisipasi kami,” kata Wali Kota Jogjakarta Haryadi Suyuti seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.
Menurut dia, Kota Jogjakarta sudah menyiapkan rencana menghadapi kebijakan PPKM hingga akhir Agustus. Salah satunya adalah menyeimbangkan upaya penanganan kasus Covid-19 dan pergerakan perekonomian di kota tersebut.
”Secara moril, Kota Jogjakarta siap menjalankan PPKM hingga akhir Agustus. Tentunya, ini didasarkan pada berbagai hal termasuk di sektor perekonomian,” ujar Haryadi Suyuti.
Sedangkan untuk penanganan kasus dilakukan dengan menggencarkan vaksinasi kepada warga Kota Jogjakarta dengan tetap melakukan pembatasan-pembatasan mobilitas warga baik dari kampung maupun di tempat umum. ”Pembatasan interaksi dan mobilitas masyarakat ini sangat penting. Karena saat berinteraksi dengan orang lain berpotensi terjadi penularan,” terang Haryadi Suyuti.
Sosialisasi protokol kesehatan, 5M, lanjut Haryadi, juga tetap dilakukan hingga saat ini ke kelompok masyarakat di wilayah. dengan begitu diharapkan terbentuk kesadaran dari masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Hingga akhir Agustus, dia pun optimistis jika capaian vaksinasi di Kota Jogjakarta mampu mencapai 70 persen. ”Guna mewujudkannya, yang paling penting adalah memastikan ketercukupan vaksin dengan ketersediaan SDM atau vaksinator. Untuk masyarakat Jogjakarta, saya kira sudah memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti vaksinasi,” tutur Haryadi Suyuti.
Kota Jogjakarta pun sudah memiliki Satgas Percepatan Vaksinasi untuk memastikan target pencapaian vaksinasi pada akhir Agustus dapat diwujudkan.