JawaPos.com–Mal di Surabaya akhirnya bisa dibuka per Selasa (10/8), setelah sempat ditutup selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan level 4 sejak 3 pada Juli.
Namun, beberapa pengunjung mengeluhkan sistem aplikasi PeduliLindungi yang sulit diakses. Salah satunya, Ardi (nama samaran) di Royal Plaza. Ardi berkunjung bersama temannya. Keduanya tampak menunggu di pintu tempat parkir motor selama hampir 30 menit.
”Aplikasinya ribet,” kata dia.
Dia mengeluhkan sistem yang lemot dan tidak bisa membaca lokasi. ”Padahal aku sudah log in sebelum di mal. Tapi tetap nggak bisa,” ujarnya.
Hal yang sama dikeluhkan Yuki Hana, 21, dan Geyshella, 15. Mereka mengeluhkan sistem aplikasi PeduliLindungi yang belumoptimal.
”Lokasi nggak terdeteksi dan sinyal jelek. Pengguna lain ada yang belum unduh malah bikin berkerumun,” ucap Yuki.
Ke depannya, dia berharap agar sistem tersebut diperbaiki lagi. ”Aplikasinya lebih dimaksimalkan lagi,” tutur Yuki.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim IT Kemenkes. Koordinasi dipusatkan pada upaya menciptakan aplikasi dengan barcode untuk setiap pintu di mal.
”Dari 24 mal di Surabaya, dikoordinasikan. Akhirnya semalam kita semua mendapatkan barcode untuk setiap pintu baik pintu utama maupun akses dari parkir,” terang Sutandi Purnomosidi.
Salah satu sistem yang dijalankan adalah menutup sebagian pintu. Dia mencontohkan dengan Tunjungan Plaza yang memiliki 50 pintu. ”Itu nggak dibuka semua. Tapi barcode setiap pintu sudah ada. Karena pengunjung di mal ini hanya 50 persen saja dari kapasitas normal,” jelas Sutandi Purnomosidi.
Dari scan itu, jumlah pengunjung akan langsung terakumulasi. Setelah pengunjung melakukan scan barcode, akan ada warna yang ditunjukkan sebagai bukti pengunjung sudah tervaksin.
”Nanti aplikasi akan menunjukkan warna hijau vaksin dua kali, oranye satu kali, dan merah belum vaksin. Yang belum vaksin dilarang masuk mal,” kata Sutandi Purnomosidi.
Setelah pengunjung keluar, mereka tidak perlu log out dari aplikasi PeduliLindungi karena secara otomatis akan langsung log out.