JawaPos.com – Industri retail Indonesia terus mencari cara untuk bertahan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satunya, percepatan vaksinasi. Mereka pun menggelar sentra vaksinasi untuk karyawan ritel dan pelaku UMUM untuk mempercepat solusi tersebut.
Co-Chief Operating Officer PT Fast Retailing Indonesia Yugo Shima mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) untuk menggelar sentra vaksinasi di lima wilayah. 250 ribu dosis vaksin Sinovac disebar ke beberapa kota besar seperti Surabaya untuk pekerja tenant mall serta pelaku UMKM.
’’Sentra ini adalah upaya kami untuk memperluas jangkauan vaksin kepada masyarakat. Sehingga, mata rantai Covid-19 lebih cepat terputus,’’ ungkapnya.
Dengan vaksinasi dosis pertama dimulai sejak bulan lalu, mereka bakal memulai dosis kedua pada 18 Agustus nanti. Mereka berharap bisa memenuhi kuota vaksin sebanyak 2 ribu orang per hari. Selain, individu yang terlibat dalam ekosistem ritel, Yugo pun mengikutsertakan masyarakat umum dan difabel dalam program tersebut.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menyampaikan, pembukaan sentra vaksinasi bisa jadi merupakan kunci untuk pemulihan industri retail terutama di lingkungan pusat perbelanjaan. Selama ini, operasional pusat perbelanjaan merupakan sektor yang paling ketat diatur dalam PPKM. Termasuk, PPKM darurat yang berlaku bulan lalu.
’’Harapan kami adalah herd immunity segera terbentuk. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat dan pemerintah membaik. Hal tersebut otomatis akan memicu tumbuhnya daya beli dan ekonomi kita pun menguat,’’ terangnya.
Selama PPKM ketat, pendapatan mereka hanya tersisa 20 persen jika dibandingkan masa normal. Hal tersebut karena aturan PPKM yang ketat sehingga belanja offline hampir mustahil. Padahal, kinerja selama Januari Mei sudah mencapai 70-80 persen dibandingkan masa normal.
Dia bersyukur bahwa pengusaha retail di mall juga akhirnya mendapatkan stimulus. Salah satunya, keringanan PPN sewa selama tiga bulan. Pemerintah juga menjanjikan bantuan uang tunai kepada karyawan pusat perbelanjaan. ’’Bantuan untuk karyawan memang sanat vital. Karena uang ini pastinya dibelanjakan sehingga akhirnya ekonomi terus berputar,’’ jelasnya.
Langkah tersebut membuatnya cukup optimistik terhadap kinerja retail di pusat perbelanjaan tahun ini. Meski tak mencapai masa normal, dia masih menyimpan harapan mencapai recovery rate hingga 80 persen seperti semester satu.
Namun, kunci paling vital adalah pembukaan mall secepatnya. Semakin lama mati suri, maka kantong pengusaha pun bakal menipis. ’’Kami berharap pemerintah juga bisa memberikan akses pendanaan saat operasionalkembali normal. Karena banyak dana dari anggota kami yang sudah hampir habis,’’ ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, pemerintah terus berusaha agar pemangku kepentingan ekonomi, termasuk pengusaha UMKM, bisa segera mendapatkan vaksin. Tahun ini, dia menargetkan bisa menyediakan 300 ribu vaksin untuk pengusaha menengah ke bawah di Jawa Timur (Jatim).
’’Tahap awal sebenarnya kami sudah mendapatkan alokasi 50 ribu dosis. Tapi, saya sedang ajukan ke Kemenkes untuk mendapatkan vaksin tambahan sebesar 250 ribu dosis,’’ terangnya.