JawaPos.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lakasana Tri Handoko menuturkan, potensi alam serta sumber daya manusia yang tinggi belum cukup dalam memajukan Indonesia. Perlu adanya inovasi yang menjadi kunci kemajuan Indonesia.
“Potensi Indonesia sangat besar dalam keanakaragaman hayati sumber daya alam, sumber daya manusia. Tapi potensi itu tidak bisa membuat kita menjadi negara maju. Kita perlu mendorong hadirnya inovasi berbarengan dengan pengasaan riset sebaga basis pertumbuhan,” jelas dia dalam Peringatan Harteknas ke-26 secara daring, Selasa (10/8).
Untuk mencapainya, seluruh pemangku kepentingan diminta untuk membangun ekosistem riset inovasi yang kuat. Dengan ekosistem yang dibangun ini, maka kontribusi riset dan inovas dalam aspek kehidupan dapat dirasakan. “Sumbangsih riset dan inovasi akan menghasilkan berbagai solusi yang dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapi pemerintah, industri maupun masyarakat,” terangnya.
Menurut dia, kekuatan riset dan inovasi itu sudah di depan mata. Khususnya ketika ada Undang-undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) nomor 11 tahun 2019.
“UU itu menjadi kunci dan pondasi yang kokoh untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. Ekosistem ilmiah ini yang kita yakini bisa menghasilkan invensi dan inovasi berkualitas untuk pembangunan sosial ekonomi yang merata dan berkelanjutan,” tambahnya.
Untuk itu, BRIN akan bertanggungjawab dalam menciptakan ekosistem riset dan inovasi tersebut. Mulai dari pengintegrasian program, anggaran dan sumber daya yang ada.
“Sehingga kita dapat menghasilkan landasan ilmiah dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan atau science based policy, Sebagaimana kita juga melakukan pelaksanaan, pengembangan, penelitian, pengkajian dan penerapan untuk riset dan inovasi,” tegas Handoko. (*)