JawaPos.com – Kwek Yu Xuan akhirnya pulang. Sejak lahir pada 9 Juni 2020, dia harus dirawat di National University Hospital (NUH), Singapura. Sebab, dia lahir dengan bobot yang tidak normal, hanya 212 gram atau setara sebutir apel ukuran sedang. Panjang tubuhnya juga hanya 24 sentimeter.
Sejatinya Kwek Yu Xuan keluar dari rumah sakit sejak 9 Juli. Namun, pemberitaan ke media baru dilakukan pekan lalu. Dilansir Straits Times, bobot Kwek Yu Xuan sudah mencapai 6,3 kilogram. Kondisinya sehat meski dia masih harus memakai beberapa alat bantu.
Kwek Yu Xuan lahir prematur. Dia keluar lebih cepat empat bulan dari tanggal perkiraan kelahiran. Dokter memperkirakan bobotnya sekitar 400 gram. Mereka tidak pernah menyangka berat Kwek Yu Xuan hanya separo dari perkiraan dokter.
Dia diprediksi merupakan bayi terkecil di dunia yang mampu bertahan hidup. Berdasar daftar yang dimiliki University of Iowa, bayi terkecil sebelumnya yang berhasil selamat lahir dengan bobot 245 gram di AS.
’’Selama 22 tahun menjadi perawat, saya belum pernah melihat bayi baru lahir sekecil itu,’’ ujar Zhang Suhe, perawat di unit perawatan intensif neonatal NUH. Bahkan, popok untuk bayi baru lahir saja bisa membungkus seluruh tubuh Kwek Yu Xuan.
Kwek Yu Xuan adalah anak kedua pasangan Kwek Wee Liang dan Wong Mei Ling. Mereka merupakan warga Malaysia yang menjadi penduduk tetap Singapura. Sejatinya Mei Ling ingin melahirkan di Malaysia. Namun, jauh sebelum jadwal kelahiran, perutnya sakit dan ternyata dia mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan. Akhirnya diputuskan bahwa Mei Ling menjalani operasi Caesar.
’’Kami tidak punya pilihan. Kami hanya berharap dia terus tumbuh dan sehat, ’’ tutur Mei Ling.
Selama berada di NUH, Kwek Yu Xuan harus memakai ventilator karena paru-parunya belum terbentuk sempurna. Dua pekan pertamanya adalah tantangan tersendiri bagi tim dokter. Obat-obatan harus ditakar sedemikian rupa agar sesuai dengan dosis untuk ukuran tubuh Kwek Yu Xuan.
Biaya perawatan selama 13 bulan di rumah sakit tidak murah. Mereka menghabiskan USD 200 ribu atau setara Rp 2,1 miliar. Beruntung, ada platform penggalangan dana yang berhasil mengumpulkan lebih dari SGD 300 ribu atau Rp 4,3 miliar. Separo sisa uangnya disimpan untuk masa depan Kwek Yu Xuan. Separonya lagi dikembalikan ke platform GIVE.asia guna membantu keluarga lain yang membutuhkan.