JawaPos.com – Kontingen Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok bersaing sangat sengit dalam perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020 ini.
Sampai H-1 upacara penutupan, AS masih tertinggal 36-38 dalam perolehan medali emas. AS akhirnya keluar sebagai pengumpul medali emas terbanyak setelah tim basket putri, pembalap sepeda nomor nomor omnium Jennifer Valente, tim voli pkutri merebut medali emas pada hari terakhir kemarin (8/8).
Dalam edisi ke-32 Olimpiade ini, kontingen AS keluar sebagai pemuncak klasemen perolehan medali dengan mengumpulkan total 39 emas, 41 perak, dan 33 perunggu.
Jumlah perolehan medali emas itu berkurang dari 46 emas yang diraih di dua pergelaran terakhir, yakni Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016. Namun, capaian tersebut sudah terasa sangat cukup karena posisi mereka tidak tergeser oleh Tiongkok.
Jika digabung, AS secara keseluruhan mengumpulkan 113 medali. Itulah medali terbanyak kedua yang diraih AS sejak pergelaran Olimpiade Seoul 1988. Hanya kalah dari raihan yang mereka buat di Olimpiade Rio 2016 dengan total 121 medali.
Dominasi medali AS berasal dari cabang olahraga renang. Dari 37 medali emas yang diperebutkan di cabor tersebut, atlet-atlet renang AS meraup 11 emas, 10 perak, dan 9 perunggu.
Atletik menjadi penyumbang medali terbanyak kedua AS dengan raihan 7 emas, 10 perak, dan 7 perunggu. ”Kami bahagia, pada saat yang sulit seperti ini, kami masih bisa menjaga dominasi,” ujar Caeleb Dressel, perenang AS yang menyumbang lima emas untuk AS, dilansir Time.
Tiongkok menjadi runner-up dengan membawa pulang 88 medali dari Tokyo. Perinciannya, 38 emas, 32 perak, dan 18 perunggu. Tuan rumah Jepang menjadi pengumpul medali terbanyak ketiga dengan 27 emas, 14 perak, dan 17 perunggu.
Mayoritas medali emas Tiongkok berasal dari cabor angkat besi dan loncat indah. Dua cabor itu sama-sama mengumpulkan tujuh emas. Tenis meja, menembak, dan senam menyusul dengan masing-masing membukukan empat emas.