JawaPos.com–Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumpulkan 70 perusahaan swasta untuk penggalangan dana, komitmen, dan kontribusi lain untuk mengurangi ketergantungan pada APBD dalam menangani pandemi Covid-19. Penggalangan dana dikemas dalam Virtual Roundtable Meeting for Covid-19 Handling in West Java, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, dihadiri sekitar 240 orang mewakili 70 perusahaan berbagai sektor baik dalam dan luar negeri.
”Karena dalam kalkulasi kami, hal ini tidak dapat 100 persen mengandalkan kapasitas APBD kita. Sehingga, kami membuka pintu seluas-luasnya untuk bermitra dengan berbagai entitas luar dan dalam negeri,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Bandung.
Fokus dalam pertemuan dengan para donatur adalah bagaimana menjamin ketersediaan oksigen bagi pasien baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang isoman di rumah atau pusat isolasi desa/kelurahan.
Menurut Ridwan Kamil, untuk memenuhi kebutuhan Pemprov Jabar tidak bisa hanya mengandalkan kapasitas APBD. Karena itu, Jabar membuka pintu seluas-luasnya untuk bermitra dengan berbagai entitas dalam dan luar negeri.
Dia mengatakan, ketersediaan oksigen penting mengingat saat ini, tidak ada yang dapat memastikan kapan pandemi berakhir. ”Kebutuhan ketersediaan oksigen perlu disiapkan bukan hanya untuk memenuhi kondisi kebutuhan mendesak saat ini, melainkan juga untuk antisipasi gelombang selanjutnya,” tutur Ridwan Kamil.
Dalam roundtable Pemprov Jabar menerima bantuan 1.466 tabung oksigen dari PT Shopee International Indonesia yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Jabar untuk kemudian dikelola Posko Oksigen Jabar. Selain tabung, regulator, dan concentrator oksigen, masih banyak bentuk bantuan lain yang diberikan perusahaan-perusahaan tersebut. seperti fasilitasi ke suplier luar negeri, bantuan pengadaan, serta dukungan transportasi. Ada juga yang memberikan bantuan vaksin hingga komitmen kucuran dana segar.
Khusus stakeholders yang memberikan dana segar, jika jadi dananya akan dimaksimalkan untuk infrastruktur fasilitas oksigen. ”Apabila terdapat donasi berupa uang akan diprioritaskan untuk infrastruktur terkait fasilitas oksigen di Jabar. Nanti seluruh bentuk bantuan berupa informasi, donasi, maupun pengadaan diarahkan langsung ke Posko Oksigen Jabar yang diwakili Jasa Sarana,” kata Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang telah memberikan kemampuannya untuk menangani kelangkaan oksigen di Jabar. ”Saya sangat berterima kasih atas begitu banyaknya dukungan dan ketulusan dari partisipan semua, dan seluruh bantuan yang akan diberikan,” ucap Ridwan Kamil.
Donasi untuk pengadaan oksigen merupakan satu dari dua strategi yang sedang dijalankan Pemprov Jabar untuk menjamin Jabar tidak kekurangan oksigen. Strategi kedua adalah dengan pembelian oksigen dari dana terbatas. Jika dua strategi itu berhasil diharapkan menjadi model bagi provinsi lain untuk menerapkan hal yang sama. Dengan pemda yang mandiri akan meringankan beban pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19.
Sebelumnya, Jabar telah menerima 700 tabung oksigen dari Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Barat dan PT Abyro Multitecno Cemerlang. Ditambah 1.500 tabung dari koneksi gubernur di Singapura.
Bantuan juga datang dari PT Krakatau Steel, PT Pupuk Sriwidjaja, Sinar Mas Group, AICO Energi, dan PT Serba Dinamik Indonesia (SDI). Tabung- tabung gas tersebut telah disalurkan ke 27 kabupaten/kota dengan prioritas daerah paling kekurangan.