JawaPos.com- Untuk kali kesekian Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto kembali sambang ke Gresik, Rabu (28/7). Kedua jenderal bintang dua itu memantau pelaksanaan PPKM level 4. Keduanya ingin memastikan, pencegahan dan penanganan Covid-19 di wilayah Surabaya Raya itu berjalan optimal.
Kedatangan Kapolda dan Pangdam V/Brawijaya di Kota Pudak tersebut disambut Kapolres AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, dan Bupati Fandi Akhmad Yani. Rombongan langsung meninjau penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos).
Setiba di RSL yang berlokasi di Jalan Veteran itu, rombongan menuju lantai dua. Mereka memantau pasien melalui CCTV. Setelah berdialog dengan para tenaga kesehatan, rombongan menuju ke Puskemas Gending, Kecamatan Kebomas, dengan mengendarai sepeda motor trail. Puskemas ini mendapat atensi lantaran lokasinya di perbatasan Gresik dengan Surabaya.
Di depan kepala desa, Babhinkamtibmas, dan Babinsa, Kapolda menyampaikan, penanganan Covid-19 harus satu garis lurus. Mulai dari atas hingga ke bawah. Dia berharap, para kepala kelurahan/desa, bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk terus memantau warga agar tetap di rumah saja di masa PPKM.
‘’Kalau ada warga yang terpapar Covid-19 segera ditangani di posko yang sudah disiapkan pemerintah daerah, untuk menghindari adanya penularan penyebaran Covid-19,” ucap Kapolda.
Nico menegaskan, penularan Covid-19 varian baru saat ini sangat cepat dan berbahaya. Karena itu, protokol kesehatan (prokes) yang sudah ditetapkan pemerintah wajib dijalankan. Dalam kesempatan itu, rombongan juga membagikan sembako kepada perwakilan warga. “Aparat kewilayahan baik dari Babinsa maupun Bhabikamtibmas untuk saling berkoordinasi dengan satuan masing-masing dalam upaya penanganan Covid 19,” tegasnya.
Sementara itu, persebaran Covid-19 di wilayah Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik memang membutuhkan atensi lebih dan kerjasama lintas sektoral. Sebab, sejauh ini masih risiko tinggi atau zona merah. Tambahan kasus positif harian terbilang masih cukup tinggi. Terutama di Kota Surabaya lantaran jumlah penduduknya memang lebih tinggi.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Jatim per 28 Juli 2021, untuk Kota Surabaya total kasus terkonfirmasi positif sejak pandemi terjadi sebanyak 49.479 orang, dengan jumlah sembuh 37.146 orang. Jumlah kasus aktif 10.568 orang. Adapun jumlah yang meninggal 1.762 orang. Recovery rate 75,08 persen dan fatality rate 3,56 persen.
Dibandingkan data pada 3 Juli 2021, atau saat kali pertama diterapkan PPKM darurat, jumlah konfirmasi positif di Kota Surabaya sebanyak 25.541 orang dengan jumlah sembuh 23.443 orang. Jumlah kasus aktif 694 orang. Adapun jumlah meninggal 1.404 orang.
Untuk data kasus Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, per 28 Juli 2021, total kasus terkonfirmasi positif sejak pandemi terjadi sebanyak 19.931 orang dengan jumlah sembuh 14.731 orang. Adapun jumlah yang meninggal dunia 739 orang. Recovery rate 74,28 persen dan fatality rate 3,73 persen.
Bagaimana dengan Kabupaten Gresik? Data per 28 Juli 2021, jumlah konfirmasi positif sejak pandemi terjadi ada sebanyak 10.343 orang, dengan jumlah sembuh 6.516 orang. Jumlah kasus aktif 3.291 orang. Adapun jumlah yang meninggal dunia 536 orang. Recovery rate 63,00 persen dan fatality rate 5,18 persen.