JawaPos.com–Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Joni Wahyuhadi meminta warga untuk bersabar menunggu kedatangan dosis vaksin kedua.
Dia memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah meminta jatah vaksin pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ”Jatah kedua dari Pak Menteri, saya sudah sampaikan. Nggak usah dipikirkan dulu. Pemerintah akan berupaya mendatangkan dosis kedua,” jelas Joni pada Sabtu (7/8).
Joni meminta warga untuk tidak perlu cemas bila tanggal vaksin dosis kedua tidak tepat sesuai jadwal. Sebab, hal itu tidak menjadi masalah.
”Jadi nggak usah dicemaskan kalau tanggalnya tidak harus tepat. Beberapa ahli mengatakan bisa dua kali masa tunggu ya,” terang Joni.
Untuk waktu tunggu, di menjelaskan, berdasar jeda waktu dari vaksin pertama ke vaksin kedua. ”Misalnya, ada yang 28 hari. Bisa sampai 48 hari. Ini masyarakat gak perlu cemas, telat sehari atau dua hari juga nggak apa-apa,” tutur Joni.
Sementara itu, Surabaya dan Mojokerto disebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai 2 kota yang telah mencapai herd immunity. Sebab, kedua wilayah itu telah melakukan vaksinasi pada 70 persen dari total warga.
”Yang sudah melampaui 70 persen, Kota Mojokerto. Sore ini (7/8), mungkin Surabaya karena kemarin sudah 69,8 persen,” ujar Khofifah pada Sabtu (7/8).
Sementara itu, dari catatannya, Kota Mojokerto sudah 85 persen atau sudah melampaui 70 persen. ”Surabaya kurang 0,2 persen. Hari ini (7/8) kan tetap jalan vaksinasi, jadi hari ini mungkin masuk herd immunity,” ujar Khofifah.
Dilansir dari data Satuan Tugas Covid-19 Pemprov Jatim per Jumat (6/8), terdapat 31.826.206 warga yang sudah mendapat vaksin. Sebanyak 7.817.101 di antaranya sudah mendapat vaksin dosis pertama. Sementara itu, 3.477.411 sudah mendapat dosis kedua. Sehingga, 25 persen sudah mendapatkan dosis pertama dan 11 persen sudah mendapat dosis kedua.