JawaPos.com – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya terus mendukung dan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat terus mengembangkan bisnisnya hingga pada akhirnya dapat berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
Menurutnya, kontribusi UMKM di Jawa Timur berkontribusi sangat besar terhadap perekonomian daerah yaitu sebanyak 57,25 persen. Sementara berdasarkan rilis Badan Busat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi di Jatim sendiri tumbuh 7,05 persen dimana sebesar 59,78 persen adalah pengeluaran rumah tangga.
“Artinya UMKM di Jatim memiliki ruang yang luar biasa untuk bertumbuh untuk dikembangkan untuk diluaskan marketnya,” ujarnya dalam acara Lokal Keren Jatim BRIlian Preneur 2021 secara virtual, Sabtu (7/8).
Khofifah menjabarkan, di daerah yang dipimpinnya memiliki fasilitas untuk mengembangkan potensi UMKM mulai dari Bank Indonesia Jatim yang memiliki Kurasi, Kementerian Perdagangan Jatim yang memiliki ekspor center, serta beberapa lembaga lainnya untuk mendukung pengembangan UMKM.
“Tentu semangat 76 tahun RI akan menjadi semangat kamu untuk UMKM terus tumbuh di jatim. Mudah-mudahan semua diberi kemudahan dan kelancaran serta kesuksesan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mampu melesat hingga 7,05 persen (y-o-y). Capaian tersebut membuat Jatim mampu menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta dengan kontribusi 24,93 persen.
Sementara kontribusinya terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 14,44 persen, Jawa Timur juga menjadi provinsi penyumbang terbesar kedua.
Agregat demand yang semakin membesar pada Triwulan II ini juga menandai pemulihan ekonomi Jawa Timur yang terindikasi terjadi secara merata. Mulai dari investasi yang naik 1,77 persen, konsumsi naik 5,24 persen, dan bahkan ekspor mengalami kenaikan tertinggi sebesar 21,16 persen.
Pertumbuhan ekonomi triwulan II juga memotret daya beli masyarakat Jatim yang cukup tangguh di masa pandemi ini. Hal tersebut dilihat dari struktur PDRB Jatim triwulan II yang disokong paling tinggi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 59,78 persen dengan catatan laju pertumbuhan 5,24 persen (y-oy). Selanjutnya komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) berkontribusi sebesar 25,98 persen dengan laju pertumbuhan di triwulan II sebesar 1,77 persen (y-o-y).