JawaPos.com-Manajemen pendatang baru di kancah Liga 3 Jatim, AC Majapahit, tak main-main dalam membentuk tim. Disiplin tinggi mereka tetapkan. Jika ada yang indisipliner, tindakan tegas langsung diberikan.
Manajemen klub berjuluk Laskar Guntur Geni itu baru saja memecat pemainnya, Ricga Tri Febiyan. Manajer AC Majapahit Rossi Rahardjo menyatakan, keputusan tersebut terpaksa diambil manajemen demi kondusivitas tim.
Menurut Rossi, pemain yang memperkuat Arema FC di turnamen Menpora Cup 2021 tersebut kabur dari mes pemain tanpa izin manajemen. Hal itu diketahui manajemen saat melakukan presensi malam terhadap pemain.
Sebelumnya, Ricga juga terlambat bergabung dengan tim sekitar 10 hari. Saat pemain lain berkumpul sejak 22 Juli, Ricga baru datang ke mes pada 3 Agustus 2021.
’’Sebetulnya, kami berat mengambil keputusan ini. Ricga salah satu pemain yang akan kami andalkan di Liga 3 nanti. Dia salah satu pemain terbaik yang kami miliki. Tapi demi kondusivitas tim, terpaksa dia kami coret,’’ sesal Rossi.
Dari pengakuan Head Coach AC Majapahit Ambitie Dolus Cahyana, malam setelah mendengar kabar Ricga kabur dari mes, dirinya sempat menghubungi sang pemain melalui pesan WhatsApp.
’’Saat saya hubungi melalui WA, Ricga mengaku ditelepon ibunya di Malang untuk disuruh pulang karena ada urusan mendadak. Dia janji kembali ke mes dua hari lagi (tanggal 5 Agustus, Red). Tapi, sampai sekarang dia tidak ada kabar lagi,’’ terang Dolus.
Presiden Klub AC Majapahit Raja Siahaan mengaku kecewa dengan sikap Ricga. Raja menyesalkan sikap indisipliner pemain muda yang masih memiliki karier panjang.
’’Ricga sudah menandatangani kontrak dengan AC Majapahit selama dua tahun hingga 30 Juni 2023. Saat penandatanganan kontrak, dia mengaku sudah keluar dari Arema FC,’’ beber Raja.
Dari keterangan Raja diketahui, Ricga merupakan pemain termahal yang dikontrak AC Majapahit dengan nilai kontrak Rp 120 juta untuk durasi dua tahun. Raja menyebut Ricga sudah menerima uang panjar dari AC Majapahit sebagai komitmennya bergabung dengan Laskar Guntur Geni.