JawaPos.com–Sebanyak 130 prajurit Pasmar 2 yang bertugas menjaga perbatasan RI dengan Malaysia diberangkatkan dari Dermaga Madura Koarmada II Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/8) sore. Prajurit dari Pasmar 2 itu tergabung dalam Satgasmar Pam Ambalat XXVII.
Pemberangkatan pasukan dipimpin Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi mewakili Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono. Dalam melaksanakan pergeseran ke daerah penugasan, Satgas akan menuju daerah perbatasan menggunakan KRI Teluk Youtefa-522 di Dermaga E Koarmada II.
Para prajurit itu tergabung dalam Satgas Marinir Ambalat XXVII 2021 yang dipimpin Komandan Kompi (Danki) Ghurango Yonif 5 Marinir Kapten Marinir Cilvo Dwi Setiawan.
Dalam sambutan yang dibacakan Komandan Pasmar 2, Dankormar menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh prajurit Pasmar 2 Korps Marinir yang terpilih untuk melaksanakan penugasan. ”Satgasmar Pam Ambalat XXVII, adalah tugas yang dipercayakan kepada seluruh personel merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi prajurit Korps Marinir,” ujar Ipung Purwadi.
Penugasan itu sekaligus menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Terutama pada operasi militer perang (OMP), Korps Marinir menggelar Satgasmar Ambalat XXVII yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pengamanan pantai, pengamanan wilayah pelabuhan Tarakan, Nunukan, dan Sebatik.
Selain itu, mereka juga akan melaksanakan pertahanan pangkalan dan pertahanan pantai, melengkapi ADO (Analisa Daerah Operasi). Dilaksanakan pula patroli laut di sekitar pantai dalam rangka mendukung tugas pokok Kogasgab Ambalat.
”Satgas ini akan melaksanakan tugas operasi selama sembilan bulan di daerah Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Malaysia. Saya yakin dan percaya bahwa kalian akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, karena kalian adalah prajurit lapangan yang profesional, berkarakter, dan militan. Hal ini diperkuat lagi dengan karakter humanis dan religius yang membuat prajurit petarung Korps Marinir selalu diterima rakyat di manapun berada,” ucap Ipung Purwadi.
Dia berharap agar semua prajurit bisa bertindak dan berlaku menyesuaikan situasi serta tingkat eskalasi dengan cepat. ”Junjung tinggi kearifan lokal agar memudahkan untuk membaur dengan masyarakat guna mendukung pelaksanaan tugas pokok. Namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi,” tutur Ipung Purwadi.
Dia juga memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas yaitu melaksanakan penugasan secara profesional. ”Pahami dan fokus pada tugas pokok. Hindari pelanggaran HAM dan pelanggaran lain. Tingkatkan kewaspadaan kapanpun dan di manapun, tidak pernah lengah sampai akhir penugasan,” kata Ipung Purwadi.
Dia a juga mengimbau para prajuritnya untuk menghindari kegiatan yang bersifat rutinitas, menilai situasi dengan tingkat eskalasinya. Serta membangun koordinasi dan kolaborasi dengan satuan samping serta aparat terkait untuk menciptakan harmoni dan sinergitas guna keberhasilan pelaksaaan tugas.
”Laksanakan pergeseran pasukan menuju daerah penugasan dengan tertib serta mengutamakan faktor keselamatan. Segera beradaptasi begitu sampai di tempat penugasan. Rebut simpati dan hati rakyat agar terjalin kemanunggalan TNI-rakyat selain itu juga melandasi dengan doa, memohon keberhasilan dan kesuksesan tugas bagi seluruh personel,” ujar Ipung Purwadi.