JawaPos.com – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Sidoarjo menjadi salah satu golongan penerima vaksin. Hingga Kamis (5/8), jumlah ODGJ yang dilaporkan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai sasaran vaksinasi mencapai 2.289 orang. Namun, yang mendapat persetujuan dari keluarga baru 2.286 orang.
’’Tiga orang lain belum mendapat persetujuan keluarga. Jika tak disetujui, tidak akan dilakukan vaksinasi,’’ kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sidoarjo dr M. Atho’illah. Tidak ada pemaksaan bagi warga untuk mendapat suntikan vaksin.
Dari ribuan ODGJ itu, sebagian sudah divaksin. Penyuntikan dilakukan tim dari puskesmas. Para sasaran dapat diantar keluarga ke puskesmas untuk memperoleh vaksin dosis pertama.
Menurut Atho’illah, proses penyuntikan mereka sama dengan warga lainnya. Tidak ada teknik khusus. Sebab, para ODGJ yang mendapat vaksinasi berada dalam kondisi baik. Dapat mengendalikan emosi dan tidak bertingkah berlebihan. ’’Sebagian sudah divaksin di puskesmas. Tapi, untuk jumlah pastinya, kami belum memperoleh laporan secara rinci,’’ ucapnya.
Semua ODGJ bakal memperoleh vaksinasi. Termasuk mereka yang berada di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perlindungan dan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinsos Sidoarjo. Meskipun mereka tidak memiliki keluarga dan berasal dari luar kota. Bahkan, para ODGJ tanpa kartu identitas bisa mengikuti
’’Insya Allah semua mendapat vaksin. Ada lebih dari 4.000 dosis vaksin untuk warga kategori ODGJ,’’ ujar Kadinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros. Vaksin yang bakal digunakan untuk mereka berjenis CoronaVac (Vero Cell). Dinkes memperoleh vaksin jenis itu sebanyak 467 vial atau 4.670 dosis. Vaksin tersebut juga digunakan untuk warga difabel.
Sumarmi, salah seorang ODGJ di UPT Perlindungan dan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinsos Sidoarjo, hanya manggut-manggut saat diberi tahu tentang vaksinasi kemarin. Perempuan asal Kediri yang biasa dipanggil Mimin itu bisa diajak berkomunikasi. Dia termasuk warga di UPT yang kondisinya sudah baik.