JawaPos.com – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo berharap, para pendidik memiliki semangat pembelajar abadi. Sebab, mereka sebagai penentu kualitas pendidikan.
“Sebagai guru di sekolah itu harus gemar belajar. Karena itu faktor yang menentukan kualitas pendidikan,” ungkapnya dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Jumat (6/8).
Keinginan guru dalam mengembangkan kualitasnya sangat dibutuhkan demi mencetak generasi masa depan yang unggul. Oleh sebab itu, mereka juga perlu untuk mereview metode pembelajaran yang ia gunakan dan menyempurnakannya.
“Guru mesti bertanya apakah yang saya terapkan di kelas ini memang sudah efektif, apakah yang saya terapkan ini efektif dalam membantu siswa saya belajar,” kata dia.
Terlebih di masa pandemi, guru harus saling bahu membahu dalam membuat kegiatan pembelajaran menjadi efektif. Bertukar pikiran dapat membentuk terciptanya metode pembelajaran yang lebih baik.
“Kemudian, supaya guru mau dan mampu berkolaborasi dan refleksi, apa faktor pentingnya? ya kepala sekolahnya,” terangnya.
Nino, panggilan akrabnya pun meminta kepala sekolah menjadi pemimpin pembelajaran. Jadi, mereka tidak boleh berperan hanya sebatas kepala administrasi dan manajerial saja.
“Kalau berorientasi pada pembelajaran, maka pengelolaan kurikulum, program sekolah akan berbeda. Misalnya akan ada waktu bagi guru kolaborasi, refleksi untuk bersama membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saling obeservasi temannya mengajar dan sebagainya. Yang ujungnya pengembangan karakter dan komptensi siswa,” pungkasnya.