JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan ke Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dia menyampaikan terima kasihnya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan RS ini.
Jokowi melakukan peninjauan RS Modular tersebut ditemani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati.
“Saya berterima kasih kepada Menteri BUMN, kepada Pertamina, yang telah menyiapkan Rumah Sakit Modular Pertamina ini,” ujar Jokowi yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (6/8).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan RS tersebut memiliki kapasitas 305 tempat tidur, termasuk juga dilengkapi dengan intensive care unit (ICU) dan high care unit (HCU).
“Kapasitas 305 tempat tidur yang komplet dengan HCU dan ICU dan lebih bagus lagi ada juga ICU khusus untuk anak-anak dan bayi dan ibu-ibu sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,” katanya.
Pria asal Surakarta, Jawa Tengah ini berharap di tengah pandemi Covid-19 ini, RS Modular Pertamina bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi, sekali lagi semoga ini bisa bermanfaat bagi rakyat, bagi masyarakat,” ungkapnya.
Diketahui, Pertamina membangun RS Modular Darurat Covid-19 dengan total kapasitas sekitar 300 bed, di atas lahan Pertamina berlokasi di Tanjung Duren dengan luas lahan sekitar 4,2 hektare pada Juli 2021.
Pembangunan RS tersebut adalah bentuk antisipasi terhadap lonjakan jumlah pasien, termasuk pasien kritis, dari 300 bed kapasitas yang disediakan. Kemudian RS Modular Tanjung Duren ini mengalokasikan 128 bed untuk ruang perawatan, 70 bed di ruang IGD dan IGD ICU serta 104 bed khusus untuk di Gedung ICU.
Pembangunan RS Modular ini dilakukan oleh salah satu anak usaha Pertamina yaitu PT Patra Jasa dan akan menjadi ekstensi dari RS Pelni, yang juga merupakan anak usaha Pertamedika-IHC. Pembangunan dimulai pada 9 Juli 2021 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2021.